PRODUK FERMENTASI SUSU
Selain respirasi fermentasi juga merupakan katabolisme, yaitu proses penguraian makanan oleh fungi dan bakteri dalam suasana anaerob.
fermentasi susu adalah pengawetan nilai gizi susu yang produknya
bernilai ekonomis tinggi, kaya akan gizi, seperti lemak, karbohidrat, vitamin,
protein, serta garam-garam mineral, mengingat produk fermentasi susu
berkomposisi mirip dengan susu murninya,
dan dapat terkandung probiotik karena produk fermentasi juga dapat dibuat dari
mikoorganisme probiotik, antonim dari antibiotik, yaitu mikroorganisme atau
substabsi yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme lain yang menguntungkan
bagi tubuh kita.
Produk fermentasi susu adalah keju, mentega, yogurt, kefir, kumiss,
susu masam dan krim asam.
A. Keju
Produksi
keju merupakan salah satu metode pengawetan nilai gizi susu yang pembuatan pada
prinsipnya keju adalah menghilangkan air, laktosa dan beberapa mineral dari
susu (whey/air dadih) untuk menghasilkan suatu masa protein dan lemak padat
(curd/dadih/tahu susu). Adapun koagulan yang digunakan adalah enzim rennet dengan dibantu bakteri asam laktat.
Proses umum pembuatan keju
- Naturalcheese, diproses dengan cara menambahkan enzim proteolitic kedalam susu dan tanpa proses pematangan.
- Fresh cheese atau nonripened cheese, prosesnya sama dengan yang di atas, tetapi dengan keasaman yang tinggi.
- Longlifecheese atau processed cheese, dibuat dari natural cheese dengan perlakuan panas untuk mendapatkan tekstur yang dikehendaki dan lebih stabil.
Hasil samping pembuatan keju adalah whey, yang sekarang
digunakan dalam industri kembang gula, eskrim dan lain-lain. Bahan pemanis ini
dihasilkan dengan penguraian laktosa menjadi glukosa dan galaktosa dengan
bantuan fermipan Lactobacillus bulgaricus dan Candida krusei.
Mentega
Mentega merupakan salah satu produk olahan susu yang bersifat plastis yang terbuat dari kepala susu (krim) yang dikocok (Churning), sehingga dapat mengubah
emulsi minyak dalam air menjadi emulsi air dalam minyak yang merupakan akibat
dari keluarnya lemak karena sobeknya membran globula lemak, dimana krim susu
tersebut dipekatkan dari 30-32% sampai 30-40%. Mentega yang baik harus
mengandung lemak minimal 80%, kadar air maksimal 16%, kadar protein maksimal 1%
dan MSNF (milk solid non fat) maksimal 2%.
Cara pembuatan mentega adalah sebagai berikut:
- Pisahkan
krim dari serum susu dengan menggunakan crem sparator.
- Pasteurisasi
krim susu tersebut pada suhu 700 selama 30 menit atau pada suhu 800
selama 15 menit.
- Dinginkan
krim sampai mencapai suhu kamar.
- Tambahkan
starter mentega 3% dan daduk rata. Biarkan pada suhu kamar selama 6 jam.
Mikroba yang digunakan sebagaistarter adalah campuran berupa 6-13% Streptococcus
diacetilactis dan 0,3-5,9% L. citrovorum. Mentega yang berstarter
mempunyai aroma diasetil yang merupakan suatu produk akhir dari fermentasi
bakteri Leuconoctoc citrovorum dan rasa laktat yang khas dengan pH 4,6-5,2 yang berasal dari
S. diacetilactis.
- Dinginkan
dalam lemari es sampai mencapai suhu 4-70 C.
- Setelah
dingin kocok/tumbuk (churning) untuk memisahkan mentega dari susu mentega
(butter milk). Cuci mentega dengan air dingin atau air es untuk membersihkan
sisa-sisa tumbukan.
- Setelah
standar kadar air dicapai tambahkan garam halus 0,5-2,0% dan aduk sampai
merata.
- Remas
butir-butir mentega tersebut menjadi satu, lalu dikemas.
Warna mentega alami didapat dari krim itu
sendiri yang mengandung β-karoten, tetapi dapat pula ditambahkan dengan pewarna
annato agar terlihat mencolok sebelum churning dilakukan.
Ada 4 macam tipe mentega, yaitu sweat
cream salted butter, sweat cream unsalted butter, cultured salted butter, dan
cultured unsalted butter.
Proses churning selain menghasilkan mentega juga menghasilkan susu
mentega (butter milk). Susu mentega yang mengandung fosfolipid yang berasal
dari membran globula lemak ini dapat diolah menjadi susu mentega asam (cultured
buttermilk), yaitu dengan cara pemfermentasian dengan cara menambahkan 1-2%
kultur bakteri penghasil asam laktat atau bakteri penghasil aroma. Bakteri
penghasil asam laktat yaitu Streptococcus lactis dan S. cremoris,
sedangkan bakteri penghasil aroma adalah Leuconoctoc citrovorum, L.
dextranicum dan S. diacetilactis. Fermentasi ini dihentikan jika
sudah mencapai keasaman dengan pH 4,4-4,6.
Yogurt
Yogurt
adalah produk Fermentasi susu yang sudah dikenal sejak lama yang terbuat dari
susu sapi, tetapi sekarang ini yogurt dapat pula dibuat dari susu skim, full
krim atau bahkan kacang kedelai (yang disebut dengan soyghurt).
Berikut cara
pembuatan yogurt:
- Pasteurisasi
susu murni dengan suhu 950 selama 10 menit atau 850
selama 30 menit dan aduk terus-menerus.
- Dinginkan
susu sampai mencapai suhu 40-450C.
- Tambahkan
bakteri starter yogurt berupa 1-3% campuran bakteri Streptococcus
thermophillus dan Lactobacillus bulgaricu, lalu aduk hingga merata.
- Inkubasikan
campuran susu dengan starter tersebut pada suhu 40-450 C selama
2,5-3 jam atau pada suhu ruangan selama 12-14 jam dengan keasaman yang dicapai
pH 4,0-4,5. jika dikehendaki yogurt dengan keasaman yang tidak terlalu rendah
gunakan bakteri L. acidophilus dan Bifidobacterium bifidum sebagai
starter.
- Setelah
dilakukannya inkubasi, dinginkan yogurt
di lemari es atau dapat dipasteurisasi kembali jika tidak ingin langsung
dikonsumsi.
- Untuk
menambah cita rasa bisa ditambahkan gula 6-8% setelah susu dipasteurisasi atau
sesudah yogurt terbentuk.
Kefir
Kefir adalah
produk fermentasi susu yang memiliki cita rasa yang berbeda karena terdiri
dari campuran asam, alkoholic 1% dan
karbonat. Ketiganya didapat dari proses pemermentasian bakteri dan khamir.
Bakteri menyebabkan terjadinya asam, sedangkan khamir menghasilkan alkohol dan
karbondioksida pada proses fermentasi.
Mikroba yang dapat digunakan sebagai starter antara lain Lactobacillus
casei, l.acidophilus, L.kefir,
L.keirgranum, L.parakefir, Streptococcus lactis, S.cremoris sebagai pembentuk asam laktat dari laktosa dan Candida
kefir serta Kluyferomyces fragilis sebagai pembentuk etanol dan
karbondioksida dari laktosa. Selain itu ditemukan juga bakteri L.brevis
dan khamir Torulopsis holmii dan Saccharomyces delbrueckii. Bibit
kefir ini dapat disimpan dengan cara pengeringan beku atau pemindahan bibit
kefir lama ke dalam susu yang telah dipasteurisasi yang diinkubasi semalam
dalam lemari es bersuhu 4-70 C.
Cara pembuatan kefir adalah sebagai berikut:
- Pasteurisasi susu pada suhu 850C selama 30
menit atau 950C selama 10 menit.
- Dinginkan susu sampai pada suhu 220C. lalu tambahkan starter
5-6% dan inkubasikan selama 20jam pada
suhu 230C atau 2hari pada suhu 100C.
- Saring
butir kefir dari cairan kefir. Butir kefir/bibit tersebut bisa disimpan untuk
digunakan kembali.
- Cairan
kefir yang diperoleh selanjutnya didinginkan pada suhu 50C selama
2-3 jam untuk proses pematangan.
Kumiss
Seperti
halnya dengan kefir kumiss juga bercita rasa khas, yaitu berasa asam,
beralkohol l-2,5% dan berkarbondioksida. Dalam proses pembuatannya juga sama,
hanya saja kumiss terbuat dari susu kuda dan ada juga yang berasal dari susu
domba, adapun kefirter buat dari susu sapi. Sedangkan kultur bakteri yang
digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus, L.leichmannii dan Candida
sp.
Susu Masam
Susu masam adalah produk susu fermentasi dengan menggunakan Lactobacillus
acidophilus. Oleh karena itu, susu masam sering disebut juga dengan
acidophilus milk. Bahan baku susu masam bisa susu skim atau susu penuh.
Pasteurisasi dilakukan pada suhu yang tinggi 85-950C, setelah
pemanasan selesai homogenitas dilakukan dengan cara pengadukan. Penggunaan
starter berkisar 2-5% dan difermentasikan pada suhu 370C sampai
koagulasi terbentuk dan biasanya
keasaman produk mencapai 1% asam laktat. Setelah koagulasi terbentuk dinginkan
pada suhu 50C.
Krim Asam
Krim asam (sour cream) adalah produk fermentasi susu yang berasam
lemak antara 12-30 %. Starter yang digunakan sama dengan susu mentega asam
yaitu terdiri dari mikroba asam laktat dan aroma. Krim yang akan difermentasikan
dipasteurisasi terlebih dahulu pada suhu 75-800C, kemudian dilakukan
homogenisasi agar teksturnya stabil.
Proses fermentasi dihentikan jika keasaman mencapai 0,6% asam laktat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar