DARAH
Plasma darah merupakan komponen darah berupa cairan yang
berwarna kuning muda. Di dalam tubuh manusia dewasa terdapat sekitar 4,7 liter
darah. Dari keseluruhan darah tersebut sekitar 55% diantaranya berupa plasma
darah dan sisanya berupa sel-sel darah.
Plasma darah terutama terdiri atas air 91,5% dan sisanya
berupa bahan-bahan terlarut. Beberapa bahan yang biasa terlarut dalam plasma
darah di antaranya adalah protein (7%), karbohidrat, lemak, hormon, dan
garam-garam mineral (1,5%).
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein penting
seperti albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk
menjaga tekanan osmotik darah. Globulin berfungsi untuk membentuk zat
antibodi sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit, yaitu berupa gama
globulin. Selain itu, globulin juga berfungsi untuk proses pembekuan
darah, yaitu berupa globulin protrombin.
Fibrinogen merupakan komponen
protein yang juga berfungsi untuk proses pembekuan darah. Bermacam-macam
protein yang terdapat didalam plasma darah dapat dipisahkan melalui suatu
metode yang disebut fraksionasi. Protein yang di dapat dari pemecahan
ini disebut protein pemecahan plasma darah.
Di dalam plama darah, garam sangat beguna untuk berbagai tujuan. Garam dapur
(NaCl) misalnya, Garam ini sangat berguna untuk melarutkan protein. Perlu
kalian ketahui, protein dapat bekerja
melakukan berbagai tugasnya jika berada dalam bentuk terlarut. Beberapa garam
lainnya berfungsi untuk menjaga agar kebebasan dalam darah tidak berubah. Jenis
garam demikin dikenal sebagai zat
penyangga.
BEBERAPA KOMPONEN
UTAMA PLASMA DARAH
Zat
|
Sumber |
Tujuan |
Catatan |
Air |
Hasil absorpsi di kolon (usus besar) |
Untuk semua sel |
Kelebihannya dipindahkan ke ginjal |
Protein plasma, seperti fibrinogen,
antibodi |
Fibrinogen dibuat di hati, antibodi
dibuat di limfosit |
Ditinggal di dalam darah |
Fibrinogen membantu darah dalam proses
pembekuan darah. Antibodi membunuh bakteri |
Lemak,
termasuk kolesterol dan asam lemak |
Hasil penyerapan di ileum. Juga diturunkan dari cadangan
lemak di dalam tubuh |
Ke hati,
untuk diuraikan. Ke jaringan adiposa, untuk disimpan |
Untuk menguraikan lemak diperlukan
energi. Tingkat kolesterol yang tinggi di dalam darah mungkin meningkatkan
peluang sakit di hati |
Karbohidrat, contoh glukosa |
Diabsorpsi di dalam ileum, juga
diturunkan dari pemecahan glikogen di hati |
Untuk semua sel, energi yang dilepaskan selama respirasi |
Kelebihan glukosa diubah menjadi glikogen dan di timbun di dalam
hati dan otot |
Zat-zat ekskresi contoh urea |
Diturunkan dari asam amino diaminasi di
dalam hati |
Ke ginjal untuk diekskresikan |
- |
Ion-ion mineral, contoh Na+
dan Cl- |
Diabsorpsi dari ileum dan kolon |
Ke semua sel |
Kelebihan
ion-ion deeksresikan oleh ginjal |
Hormon |
Disekresikan di dalam darah oleh kelenjar
endokrin |
Ke semua bagian tubuh |
Hormon hanya berdampak kepada organ-organ sasarannya. Hormon
dipecah di dalam hati dan juga diekskresikan oleh hati |
Gas-gas terlarut, seperti karbon dioksida |
Karbon dioksida dilepas dari semua sel
sebagai limbah respirasi |
Ke paru-paru untuk ekskresi |
Kebanyakan karbon dioksida dibawa dalam
bentuk ion hidrogen karbohidrat (HCO3-)
di dalam plasma darah |
2.
SEL DARAH
Pada umumnya dikenal tiga tipe sel darah, yaitu sel
darah merah, sel darah putih, dan keping
darah. Masing-masing sel darah memiliki ciri-ciri dan fungsi tersendiri.
a.
Sel-Sel Darah Merah
Sel darah merah atau eritrosit merupakan komponen paling banyak diantara
unsur-unsur pembentukan darah. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen ke
sel-sel seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida ke paru-paru.
Di dalam setiap eritrosit terdapat
suatu zat kimia penting dalam sel yang disebut hemoglobin. Hemoglobin adalah
suatu nyawa yang dibentuk dari unsur besi berisikan zat pewarna yang disebut heme dan protein yang disebut globulin.
Hemoglobin memiliki suatu afinitas atau daya ikat terhadap oksigen
membentuk suatu nyawa yang tidak stabil yang disebut oksi-hemoglobin.
Jumlah oksigen yang diabsorpsi oleh hemoglobin adalah 99 kali lebih besar dari
pada oksigen yang dilarutkan dalam plasma. Ikatan oksi-hemoglobion biasa
terjadi pada paru-paru sesaat setelah
udara dihirup. Bersama aliran darah senyawa oksi-hemoglobin beredar
keseluruh sel tubuh, kemudian oksigen tersebut akan memutuskan ikatannya dan
berdifusi melintasi membran sel. Selanjutnya, hemoglobin kembali ke paru-paru
menjalankan fungsinya.
Pada umumnya, di dalam darah
laki-laki dewasa terdapat sebanyak 5 juta eritrosit per satu milimeter kubik
(1mm3) darah dan 4,5 juta eritrosit
didalam darah wanita dewasa. Eritrosit memiliki bentuk seperti cakram
bikonkaf atau cekung pada kedua sisinya.
Eritrosit tidak memiliki inti dan berukuran sangat kecil atau berdiameter
sekitar 7 sampai 8 μm.
Tubuh manusia dapat menghasilakan
rata-rata 2,5 juta eritrosit setiap detik atau setengah ton selama rata-rata masa hidup seseorang.
Pembentukan eritrosit terutama terjadi pada sumsum tulang diujung tulang
panjang dan diseluruh bagian
dalam tulang lainnya, seperti tulang dada, tulang rusuk, dan tulang
punggung. Sumsum tulang merah dapat menghasilakan eritrosit dengan sangat
cepat, yaitu sekitar 200 juta sel per hari. Eritrosit yang baru terbentuk akan
masuk menggantikan sel-sel yang mati,
yaitu sekitar 1% dari seluruh darah merah
yang diedarkan.
Pada dasarnya, jumlah eritrosit
yang dihasilkan di dalam tubuh berfluktuasi
menurut kebutuhan dan oksigen yang tersedia. Contohnya, penduduk yang di
daerah dataran tinggi biasanya mampu menghasilkan eritrosit dalam jumlah yng
lebih banyak dibanding mereka yang tinggal di daerah dataran rendah. Kejadian
demikian merupakan suatu bentuk kompensasi terhadap berkurangnya kadar oksigen
untuk bernapas.
Eritrosit biasanya berumur sekitar 110 sampai 120 hari.
Eritrosit yang sudah tua akan dirombak di dalam limpa dan hati. Di dalam hati,
hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu atau bilirubin, sedangkan zat
besi masuk kedalam sumsum tulang sebagai bahan pembentuk tulang yang baru.
b.
Sel-Sel
Darah Putih
Sel darah putih atau leukosit
merupakan bagian sel-sel darah yang berfungsi untuk menyerang mikrob patogen,
seperti bakteri, virus, dan jamur. Dalam
menjalankan tugasnya, leukosit ada kalanya
keluar dari pembuluh darah. Peristiwa keluarnya leukosit keluar dari
pembuluh darah disebut diapedesis. Selain itu, leukosit juga berfungsi
untuk membersihkan sel-sel yang telah mati atau luruhan dari jaringan tubuh.
Jumlah leukosit jauh lebih sedikit
dari pada jumlah eritrosit. Dalam kondisi normal, perbandingan leukosit dengan eritrosit adalah 1
berbanding 400 atau 600. Orang dewasa
diperkirakan memiliki leukosit sekitar 4.000
sampai 13.000 sel per mm3 darah.
Leukosit memiliki ciri yang berbeda dengan eritrosit, misalnya sel
transparan, tidak memiliki hemoglobin,
dan dapat bergerak ameboid. Semua leukosit memiliki masa hidup sekitar dua
minggu.
Leukosit dapat dibedakan atas leukosit
granulosit dan leukosit agranulosit. Leukosit granulosit merupakan kelompok leukosit yang memiliki struktur granula didalam
selnya. Granula tersebut sebenarnya adalah suatu lisosom yang berisi enzim-enzim
pencernaan untuk merusak partikel-partikel yang ditelan secara fagositosis. Fagositosis
merupakan salah satu mekanisme
untuk melawan serangan penyakit yang
disebabkan oleh mikrob. Leukosit granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan
basofil. Leukosit granulosit merupakan kelompok leukosit tanpa granula.
Leukosit agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Neutrofil merupakan sel yang paling banyak diantara sel-sel lainnya, yaitu
sekitar 60 sampai 70%. Pada saat terjadi infeksi, misalnya oleh bekteri, jumlah
neutrofil jadi meningkat sehingga dapat mencapai 10.000 sampai 15.000 atau
20.000 sel per mm3 darah. Bahkan, dalam kondisi yang ekstrem, jumlah
neutrofil dapat mencapai 50.000 sel per
mm3 darah. Selanjutnya, sel-sel neutrofil akan bergerak menerobos
dinding pembuluh darah yang menyerang bakteri
(memakannya). Peristiwa peningkatan jumlah neutrofil bisa disebut leukositas. Bagi dokter,
fenomena demikian sering dijadikan informasi dalam mandiagnosis suatu penyakit.
Eosinofit berjumlah 2 atau 3% dari jumlah leukosit. Eosinifit juga dapat meningkat
jumlahnya terutama untuk beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh alergi
dan parasitis, misalnya penyakit cacing tambang dan trikinosis.
Basofil merupakan sel leukosit yang memiliki kemampuan untuk berikatan
dengan zat warna basa (metilen biru). Bisofil memiliki suatu zat
antibeku yamg disebut heparin, berfungsi untuk mencegah terjadinya
pembekuan di dalam pembuluh darah. Jumlahnya berkisar antara 0,5 sampai 1% dari
jumlah leukosit
Neutrofil, eosinofil, dan basofil
dibuat di dalam sumsum tulang. Neutrofil bersifat fagositosis, sedangkan
eosinofil dan basifil adalah
non-fagositosis dan biasa bertindak sebagai penjaga keamanan terhadap serangan
kuman.
Limfosit merupakan sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, yaitu
sekitsr 20 sampai 25% dari seluruh jumlah leukosit. Limfosit dapat dibedakan atas limfosit B dan
lomfosit T. limfosit B berfungsi untuk pembentukan antibodi, sedangkan limfosit
T diduga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang oleh virus.
Limfosit dibuat di dalam jaringan limpa (kura).
Monosit merupakan sel-sel leukosit yang bersifat fagositosis dan berukuran
paling besar dibandingkan sel-sel leukosit lainnya. Monosit biasanya bersifat
aktif yang dapat bergerak berputar di dalam aliran darah pada kecepatan tinggi.
Monosit termasuk salah satu bagian alat pertahan tubuh untuk melawan kuman, seperti kuman penyebab
tbc, tifus, dan malaria. Sel ini dapat
bergerak seperti ameba dengan menjulur
kaki palsunya dan membungkus serpihan jaringan yang disebabkan oleh sel yang
sudah infeksi, sel yang sudah tua, dan patogen lainnya. Monosit bersama
neutrofil merupakan leukosit fagositosis
utama di dalam tubuh.
PERCOBAAN
MENGAMATI PREPARAT DARAH MANUSIA
Tujuan : Untuk
mengetahui ciri-ciri sel darah merah dan
sel darah putih.
Alat dan bahan : - Mikroskop
-
Preparat
darah manusia
Cara kerja:
0.
Amatilah
preparat darah manusia di bawah
mikroskop, mula-mula gunakan pembesaran lemah.
1.
Fokuskanlah pengamatan kalian pada sel darah merah, kemudian amatolah
ciri-cirinya dengan pembesaran kuat.
2.
Hitunglah
jumlah sel tersebut dan buatlah
gambarnya.
3.
Lakukanlah
pengerjaan yang sama terhadap sel darah putih seperti langkah kerja 1 sampai 3.
4.
Masukkanlah
data pengamatan kalian dalam bentuk tabel.
Diskusi:
1.
Jenis sel
manakah yang paling banyak pada preparat darah yang kalian amati ?
2.
Jelaskan
perbedaan antara sel-sel darah merah dan
sel-sel darah putih berdasarkan
ciri-ciri yang kalian temukan!
c.
Keping-Keping
Darah
Keping-keping darah atau trombosit
merupakan bagian darah yang berukuran
paling kecil dan mempunyai bentuk bulat atau oval. Jumlah trombosit di dalam
tubuh berkisar antara 200.000 sampai 500.000 sel per mm3 darah.
Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang khusus yang disebut megakariosit.
Pada umumnya trombosit hanya berumur beberapa jam.
Sebuah lubang dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kehilangan
banyak darah dan berakibat fatal jika tidak segera dicegah. Salah satu
mekanisme respon terhadap peredaran darah tersebut adalah adanya proses
pengentalan atau pembekuan darah di dalam tubuh. Fungsi kerja demikian biasa
dilakukan oleh trombosit, yaitu dengan cara menyediakan jaringan untuk menutup
kebocoran dan melakukan perbaikan jaringan yang rusak pada pembuluh darah.
Proses pembekuan darah terjadi
ketika pada permukaan jaringan tubuh yang luka trombosit pecah sehingga
membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini bersama ion kalsium dan
vitamin K akan bereaksi dengan
protrombin untuk menghasilkan trombin. Selanjutnya, trombin akan
bereaksi dengan fibrinogen untuk
menghasilkan fibrin (suatu
anyaman serabut protein).
Proses pembekuan darah
KOMPONEN-KOMPONEN
DARAH DAN FUNGSINYA
Komponen |
Persentase |
Fungsi |
Plasma darah |
55 |
- Membawa sel-sel darah hingga sel-sel tersebut mengalir - Mengandung zat-zat yang mengandung pH dan tekanan osmotik,
meningkatkan pembekuan, dan menolak benda-benda asing yang masuk - Transpor nutrien, limbah, gas-gas, dan zat-zat yang lain . |
Sel-sel darah |
45 |
|
- Sel darah merah |
96 |
Transpor
oksigen dan karbon dioksida |
- Sel darah putih |
3 |
-
Melakukan
fagotosis terhadap sel-sel asing dan luruhannya -
Bertindak
sebagai mediator terhadap respon kekebalan |
- Keping darah |
1 |
Menutup
kebocoron terhadap pembuluh darah |
3.
FUNGSI
DARAH
Ada tiga fungsi utama di dalam
tubuh yaitu transportasi, pertahanan terhadap serangan penyakit, dan mengatur
temperatur tubuh.
a.
Transportasi
Darah dapat diibaratkan seperti jalan raya bagi bahan-bahan untuk
menuju tujuannya masing-masing. Misalnya untuk mengangkut oksigen, karbon
dioksida, zat makanan, dan limbah.
Transpor Oksigen
Darah mengalir dari jantung menuju berbagai organ tubuh dan
melakukan pertukaran materi-materi melalui pembuluh kapiler. Pada paru-paru,
oksigen masuk ke pembuluh kapiler secara difusi dan berkaitan dengan hemoglobin
membentuk senyawa oksi-hemoglobin. Selanjutnya, darah mengalir ke dalam jantung
untuk dipompa ke seluruh jaringan tubuh. Ketika aliran darah sampai ke
jaringan, oksi-hemoglobin memutuskan ikatannya. Oksigen keluar dari pumbuluh
kapiler dan masuk secara difusi ke dalam sel. Sementara itu, hemoglobin masuk
ke paru-paru untuk mengikat oksigen.
Transpor Karbon Dioksida
Karbon dioksida merupakan gas sisa hasil respirasi seluler. Gas ini
akan berdifusi melalui dinding-dinding kapiler dan masuk ke dalam plasma darah.
Selanjutnya, karbon dioksida bersama aliran darah mengalir menuju jantung
melalui pembuluh vena dan dipompa ke paru-paru melalui pembuluh arteri
pulmonari. Disini, karbon dioksida
berdifusi ke paru-paru (alveoli) dan akan dikeluarkan ketika bernapas.
Transpor Zat Makanan
Pada ileum terjadi proses penyerapan zat-zat makanan. Selanjutnya,
zat makanan tersebut masuk ke dalam plasma darah, mengalir menuju hati. Setelah
diproses di dalam hati zat-zat makanan akan masuk ke dalam plama darah mengalir
menuju sel-sel seluruh jaringan tubuh.
Transpor Urea
Urea merupakan zat libah yang dibuat di dalam hati. Urea dapat larut di dalam plasma darah
dan akan mengikuti aliran darah menuju
ginjal. Selanjutnya, urea akan dikeluarkan dalam bentuk urine.
Transpor Hormon
Hormon merupakan zat yang dibutuhkan dalam metabolisme sel.
Kebanyakan hormon dibuat di dalam
kelenjar-kelenjar endokrin. Hormon dapat larut di dalam plasma darah sehingga
dapat ditranspor ke sel-sel tubuh yang membutuhkannya.
Transpor Panas
Beberapa begian tubuh seperti hati dan otot memiliki panas yang
cukup. Transpor panas oleh darah ini bertujuan
untuk mencegah hati dan otot-otot menjadi sangat panas dan menjaga agar
tubuh tetap hangat.
b.
Alat Pertahanan Tubuh
Darah merupakan alat pertahan tubuh terhadap mikrob patogen, seperti
bakteri dan virus. Sebagai sel darah mampu menyerang, memakan, dan
menghancurkan mikrob patogen. Selain itu, darah juga dapat mengeluarkan
antibodi untuk pertahanan tubuh.
c.
Mengatur Temperatur Suhu
Tubuh membutuhkan temperatur suhu yang konstan, yaitu sekitar 36,80C.
jika salah satu anggota tubuh memiliki temperatur tinggi, maka sebagian panas
akan dibawa darah ke bagian tubuh lainnnya yang bertemperatur rendah. Sebagian
panas yang berlebihan akan dibawa ke lapisan bawah kulit.
4.
GOLONGAN
DARAH
Pada dasarnya pengetahuan golongan darah sangat bermanfaat, terutama
dalam proses transfusi darah. Dahulu, sebelum diketahuinya macam-macam golongan
darah, proses transfusi sering berakibat fatal pada penerima darah.
Penggolongan darah mulai dikenal
ketika Karl Landsteiner (1900), seorang ahli patologi berkebangsaan Austria
berhasil menemukan penyebab terjadinya penggumpalan darah. Ia mengatakan bahwa
penyebab terjadinya penggumpalan darah disebabkan oleh dua tipe molekul yang
disebut aglutinogen dan aglutinin. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa satu
jenis aglutinin tertentu dapat menyebabkan eritrosit menggumpal jika eritrosit
tersebut mengandung aglutinogen tertentu. Aglutinogen atau antigen
adalah protein darah yang terdapat di dalam eritrosit, sedangkan aglutinin
adalah protein darah yang terdapat di dalam serum (plasma) darah.
Menurut sistem ABO,
darah dapat dibedakan atas golongan darah A,B, AB, dan O.
a.
Golongan
darah A adalah darah yang mengandung aglutinogen A pada eritrosit dan aglutinin
b (zatanti A) pada plasma darah.
b.
Golongan
darah B adalah darah yang mengandung aglutinogen B pada eritrosit dan aglutinin
a (zat anti B) pada plasma darah.
c.
Golongan
darah AB darah yang mengandung aglutinogen A dan B pada eritrosit, tetapi
tidak memiliki aglutinin pada plasma
darah.
d.
Golongan
darah O adalah darah yang tidak memiliki
aglutinogen, tetapi memiliki agluinin a dan b.
Peristiwa penggumpalan darah bisa terjadi jika darah bergolongan A
bercampur dengan darah yang
mengandung zat anti a atau jika darah
bergolongan B bercampur dengan darah yang mengandung zat anti b.
GOLONGAN DARAH MENURUT
SISTEM ABO
Golongan darah |
Aglutinogen |
Aglutinin |
A |
A |
B |
B |
B |
A |
AB |
A dan B |
- |
O |
- |
a dan b |
Selain sistem ABO, dikenal juga sistem
Rh dalam penggolongan darah. Menurut sistem Rh, di dalam eritrosit
manusia terdapat semacam aglutinogen yang disebut fakor Rh. Disebut
demikian karena aglutinogen memiliki kemiripin dengan aglutinogen dalam
eritrosit kera rhesus. Darah yang mengandung faktor Rh disebut Rh-positif,
sedangkan yang tidak ada disebut Rh-negatif.
Berkaitan dengan proses transusi
darah, seorang darah Rh-positif memberikan darah kepada orang lain yang
memiliki Rh-negatif akan mengakibatkan terbentukanya aglutinin anti-Rh. Jika
orang tersebut kembali menerima
Rh-positif dari orang lainnya, maka dapat berakibatkan terjadinya penggumpalan
darah.
Kejadian yang sama juga
terjadi pada seorang wanita dengan Rh-negatif mengandung bayi dengan Rh-positif. kondisi demikian
akan menyebabkan terbentuknya antibodi atau aglutinin anti-Rh. Zat antibodi
tersebut akan memberikan dampak pada kehamilan kedua. Pada saat itu, zat anti
bodi akan bereaksi ke dalam darah janin dan
dapat menimbulkan kerusakan pada eritrosit. Kejadian tersebut dapat
dikenal dengan istilah eritroblastosis.
5.
TRANFUSI
DARAH
Tranfusi darah adalah suatu proses
pemberian darah seseorang kepada orang lain. Dalam hal ini, orang yang
bertindak sebagai pemberi disebut donor, sedangkan penerima disebut resepien.
Dengan mengetahui golongn darah masing-masing peristiwa penggumpalan darah dalam proses tranfusi darah dapat
dihindari.
Dalam proses tranfusi, seseorang
dapat mendonorkan darahnya kepada resepien bergolongan darah sama. Dalam
kondisi tertentu, seseorang bergolongan darah O dapat mendonorkan darahnya
kepada resipien bergolongan darah apapun. Sebaliknya orang bergolongan darah AB
dapat menerima darah semua golongan darah. Dalam hal ini, golongan darah O
disebut sebagai donor universal,
sedangkan golongan darah AB disebut sebagai resipien universal.
TRANSFUSI DARAH
Golongan darah |
Dapat menerima |
Dapat memberi kepada |
A |
O, A |
A, AB |
B |
O, B |
B, AB |
AB |
Semua |
AB |
O |
O |
Semua |
jantung
Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar satu
kepalan tangan. Jantung terletak di dalam rongga dada, sebelah kiri. Jantung
terdiri atas empat ruang, yaitu atrium
kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Pada atrium kanan masuk
darah miskin oksigen yang berasal dari seluruh jaringan tubuh. dari sini darah mengalir ke ventrikel
kanan melalui katup trikuspidalis. selanjutnya,
ventrikel kanan berkontraksi memompa darah
keluar jantung menuju paru-paru. sementara
itu, atrium menerima darah yang kaya oksigen yang berasal dari paru-paru yang
kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis. Kedua
macam katup tersebut berguna untuk mencegah darah yang sudah masuk ke ventrikel
kiri dan kanan tidak kembali ke atrium kanan dan kiri.
Jantung terdiri atas tiga lapisan.
Lapisan utama jantung disebut miokardium,
yaitu bagian jantung yang sebagian besarnya tersusun oleh jaringan otot.
Lapisan paling dalam jantung disebut endokardium, yang terdiri atas
jaringan ikat dan jaringan endotelium. Jantung sendiri dilapisi oleh selaput
tebal yang disebut perikardium. Lapisan ini mampu menghasilkan sedikit
cairan lubrikasi.
Dalam melakukan fungsinya, tugas
ventrikel berbeda dengan atrium. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa atrium
bertugas menerima darah baik dari paru-paru maupun dari jaringan tubuh dan
mengalirakannya ke ventrikel. Sementara itu, ventrikel berfungsi untuk memompa
darah keluar dari jantung agar beredar
ke seluruh tubuh. Untuk membantu melakukan pekerjaan tersebut, ventrikel
mempunyai dinding-inding otot yang lebih kuat dari pada atrium. Ketebalan
dinding ventrikel kanan dan kiri juaga berbeda, ventrikel kanan yang memompa
darah menuju paru-paru memiliki struktur otot yang lebih tipis dari
pada ventrikel kiri yang yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
Denyut jantung atau detak jantung adalah gerakan kembang kempis jantung sewaktu memompa darah. Dengan
menggunakan stetoskop, dokter dapat mengetahui bunyi detak jantung
pasiennya. Detak jantung tersebut terdengar berbunyi lub-dup, lub-dup,
lub-dup.
Untuk menghitung jumlah denyut
jantung per menit, biasanya dokter malakukannya denagn cara menekan pembuluh
nadi radial, seperti yang terletak pada
pergelangan tangan. Perlu kalian ketahui kecepatan dan kekuatan denyut jantung
ketika memompa darah akan diteruskan ke pembuluh nadi. Sehubungan dengan
pembuluh nadi yang elastis, maka denyut jantung dapat pula dirasakan pada
pembuluh nadi. Dalam kondisi santai, jumlah denyut jantung seorang laki-laki
dewasa berkisar antara 65 sampai 70 kali dan wanita sekitar 70 sampai 75 kali
per menit.
Jantung berdenyut sebagai akibat
dari berkontraksi dan relaksasinya dinding otot jantung. Ketika jantung
berkontraksi, jantung mengecil dan menekan darah ke luar dari jantung. Pada
saat ini tekanan darah meningkat. Sebaliknya,
ketika jantung berelaksasi, jantung membesar dan darah mengalir masuk atrium
dan ventrikel. Pada saat ini tekanan
darah menurun. Titik tertinggi dalam urutan tekanan darah disebut tekanan
sistolik, sedangkan tekanan terendahnya disebut tekanan diastolik.
Penurunan tekanan darah biasa terjadi dalam aliran darah, misalnya ketika darah mengalir dari arteri menuju pembuluh
kapiler dan dari pembuluh kapiler menuju vena. Dalam dunia medis, tekanan darah dapat diukur dengan alat
yang disebut sfigmomanometer.
Normalnya, tekanan darah pada remaja
atau dewasa rata-rata adalah 120/70 mm Hg. Angka 120 mm Hg adalah nilai tekanan
sistolik dan angka 70 adalah nilai tekanan diastolik. Pada umumnya tekanan
sistolik di atas 150 mm HG dan tekanan diastolik di atas 100 mm Hg dianggap
tidak normal. Keadaan ini disebut hipertensi. Sebaliknya, jika tekanan
darahnya di bawah ukuran normal disebut hipotensi. Pengukuran tekanan
darah biasanya prosedur umum untuk suatu diagnosi penyakit. Tinggi rendahnya
tekanan darah sangat bergantung pada usia, jenis kamaluan dan aktuvitas
seseorang.
PERCOBAAN
DENYUT NADI
Tujuan :
Untuk mengetahui frekuensi denyut jantung tiap menit
Alat dan bahan : - Arloji / stopwatch
- Pergelangan tangan
Cara kerja:
1. Duduklah dengan santai, biarlah tangan dalam
keadaan lemas.
2. Peganglah pergelangan tangan kalian.
Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah
tepat pada pergelangan tangan kalian.
3. Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi
dipergelangan tangan.
4. Hitunglah banyak denyut nadi kalian selama satu
menit dan catat hasilnya.
5. Belari-larilah selama 3 sampai 5 menit, kemudian hitunglah denyut
nadi kalian selama 1 menit dan
catat hasilnya.
6. Bandingkan hasil pengamatan kalian dengan
teman sekelompok. Kemudian catatlah hasilnya dalam bentuk tabel.
Tebel Hasil Pengamatan
No. |
Nama Siswa |
Laki-Laki Perempuan |
Frekuensi Denyut Nadi/Menit |
|
Sebelum Lari |
Setelah Lari |
|||
1. |
|
|
|
|
2. |
|
|
|
|
3. |
|
|
|
|
4. |
|
|
|
|
5. |
|
|
|
|
diskusi:
1. Samakah denyut nadi setiap orang?
2. Berapakah rata-rata frekuensi denyut nadi
setiap menit?
3. Faktor apakah yang mempengaruhi denyut nadi?
Pembuluh
darah
pada umumnya dikenal tiga tipe pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh
darah ini saling berhubungan membentuk sistem yang berkesinambungan.
1.
ARTERI
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung
ke organ-organ tubuh. Arteri memiliki dinding yang tebal, berotot,
dan elastis. Struktur demikian berguna untuk menahan tekanan yang tinggi terhadap aliran darah yang
melewatinya. Sebab, darah yang keluar dari jantung memiliki tekanan yang
sangat tinggi sebagai akibat kontraksi otot-otot ventrikel.
Arteri bercabang menjadi
pembuluh-pembuluh yang lebih kecil yang disebut arteriol. Lapisan
otot-otot polos yang ada pada arteri dan arteriol dapat berubah ukuran
diameternya sesuai dengan perintah sistem saraf simpatik. Melalui
mekanisme ini, jumlah darah yang mengalir melalui pembuluh-pembuluh arteri
dapat meningkat atau menurun sesuai dengan keperluan jaringan-jaringan
setempat. Selanjutnya, arteriol bercabang-cabang lagi membentuk
pembuluh-pembuluh mikroskopis yang dapat menembus lapisan antar sel jaringan
hidup. Cabang-cabang akhir dari arteriol ini disebut kapiler.
2.
VENA
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jaringan tubuh
kembali ke jantung. Tekanan darah di dalam pembuluh ini lebih kecil dari pada
di dalam pembuluh arteri. Beberapa vena tertentu diduga memiliki tekanan darah
0,0 mm Hg. Dinding pembuluh vena
biasanya tidak berotot seperti pembuluh arteri.
Vena memiliki katup-katup yang
berguna untuk mempertahankan darah agar terus
mengalir ke jantung. Pada permukaan tubuh, vena sering tampak sebagai
garis-garis biru.
3.
KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh-pembuluh tipis dengan dinding hanya berupa
selapis tipis sel. Struktur demikian memungkinkan molekul yang berukuran kecil
dapat melewatinya dengan bebas. Karena ukurannya yang sangat kecil beberapa
kapiler dapat berinfiltrasi ke dalam jaringan. Diperkirakan, luas permukaannya
dapat mencapai 1000 m2.
Sehubungan dengan dinding
pembuluhnya yang tipis atau terdiri atas selapis sel, maka kapiler sering
bertindak sebagai sekat tipis terhadap pertukaran materi-materi antara darah
dan sel-sel. Beberapa molekul, seperti air, karbon dioksida, dan oksigen,
bergerak melintasi pembuluh darah ini secara pasif, yaitu dengan cara difusi.
Sementara itu, beberapa zat lain melakukannya secara transpor aktif.
MEKANISME PEREDARAN DARAH
PADA MANUSIA
Sistem peredaran darah pada manusia
dan mamalia biasa disebut juga sistem kardiovaskular.
Gambar disamping mengilustrasikan secara umum tentang sistem peredaran
darah manusia. tanda panah menunjukkan
arah aliran darah. Jika kalian mengikuti
arah panah dan memulainya dari paru-paru, kalian akan mendapati bahwa darah
mengalir ke dalam belahan kiri jantung, kemudian keluar menuju seluruh jaringan
tubuh. Selanjutnya, darah kembali mengalir menuju jantung masuk ke belahan
kanan jantung, sebelum kembali lagi ke paru-paru. Sistem peredaran darah
semacam inilah yang dikenal sebagai sistem peredaran darah ganda.
Pada umunya peredaran darah manusia
dibedakan atas peredaran darah pulmonari dan peredaran darah sistemik. Apa perbedaan dari kedua macam
peredaran darah tersebut?
1. PEREDARAN DARAH PULMONARI
Peredaran darah pulmonari merupakan peredaran darah dari jantung ke kapiler paru-paru dan kemudian kembali ke jantung. Darah dari paru-paru mengalir melalui arteri pulmonari dan kembali ke jantung melalui vena pulmonari. Peredaran darah demikian dikenal juga dengan sebutan peredaran darah kecil
Darah dari Jantung (ventrikel
kanan) menuju Paru-paru, lalu ke Jantung (atrium kiri)
Pada peredaran darah pulmonari,
pembuluh arteri pulmonari membawa darah yang miskin oksigen dan kaya karbon
dioksida. Sebaliknya, vena pulmonari membawa darah yang kaya oksigen. Kondisi
ini akan berbeda dengan peredaran darah
sistemik.
2. peredaran darah sistemik
peredaran darah sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke
seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi
ke jantung. Darah mengalir dari jantung dan masuk ke pembuluh arteri yang
berukuran lebih besar yang disebut aorta. Pembuluh ini memiliki cabang yang
pendek. Salah satu cabang tersebut
mengalirkan darah yang kaya oksigen menuju kepala dan lengan. Sementara itu,
cabang yang lainnya mengalirkan darah ke
berbagai bagian tubuh lainnya.
Peredaran darah sistemik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya pertukaran gas,
nutrien, dan limbah ke semua bagian tubuh, kecuali paru-paru. Maka darah yang
miskin oksigen akan kembali ke jantung melalui vena kava superior. Peredaran darah
sistemik disebut juga peredaran darah
besar.
Darah dari Jantung (ventrikel kiri) menuju Seluruh
jaringan tubuh, lalu ke Jantung
(atrium kanan)
KELAINAN
DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Peredaran darah tidak selamanya berjalan normal.
Adakalanya, sistem peredaran darah tersebut mengalami gangguan atau tidak
berjalan normal. gangguan dapat saja terjadi pada darah, jantung, dan pembuluh darah sehingga
sering kali menimbulkan masalah dalam masalah kesehatan.
1.
Anemia
Anemia merupakan suatu
keadaan kekurangan eritrosit (hemoglobin). Kekurangan hemoglobin menyebabkan
kekurangan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia
antara lain ditandai oleh muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya
titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat.
2.
Talasemia
Talasemia merupakan suatu kalainan pada eritrosit yang mengkibatkan sel
tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia merupakan penyakit keturunan
yang dapat terjadi pada wanita dan
laki-laki
3.
Polisitemia
Polisitemia merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi eritrosit. Darah
menjadi kental sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat
juga membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah. Gumpalan darah dapat
menyebabkan ganggren (kematian jaringan). Jika terjadi pada jantung dapat
menyebabkan kematian. Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa sekit kepala
dan pusing.
4.
Leukimia
Leukimia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan
produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan abnormal sumsum tulang atau
jaringan limpa sehingga produksi leukosit berlipat ganda. Pada saat demikian,
jumlah leukosit dapat mencapai 500.000
sel per mm3. Dalam dunia medis, gangguan leukimia sukar diobati.
5.
Agranulositosis
Agranulositosis merupakan kebalikan leukimia yang berakibat pada menurunnya daya
tahan terhadap penyakit.
6.
Trombositopenia
Trombositopenia merupakan suatu keadaan darah yang hanya mengandung sedikit
keping-keping darah.
7.
Hemofili
Hemofili merupakan suatu
gangguan yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan.
Hemofili termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada
semua laki-laki.
8.
Hipertrofi
Hipertrofi merupakan
suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung
tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Pada waktu tertentu, jantung
tidak dapat lagi memberi cukup oksigen kepada jaringan.
9.
Jantung
Koroner
Jantung koroner merupakan
suatu gangguan yang berakibat tersumbatnya arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah
ke jantung. Penyumbatan pembuluh
tersebut dapat terjadi karena adanya endapan kapur pada dinding pembuluh
atau tumbuhnya serabut pada lapisan pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri
demikian dikenal dengan istilah ateroklerosis.
10.
Embolisme
Koroner
Embolisme koroner merupakan
suatu gangguan pada arteri koroner yang berakibat pembuluh tersebut terisi oleh
bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah berasal dari bagian tubuh lain yang
terbawa oleh aliran darah ke arteri koroner.
11.
Fibrilasi
Atrium
Fibrilasi atrium merupakan
suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak
berarturan. Kelainan ini terjadi akibat demam rematik dan penyakit tertentu
lainnya.
12.
Varises
Varises merupakan suatu
pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah
tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada
daerah dubur.
13.
Flebitis
Flebitis merupakan
gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat diakibatkan oleh
tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, flebitis juga
dapat terjadi dalam pembuluh vena.
14.
Hipertensi
Hiperteni merupakan suatu
keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolitik diatas 150 mm Hg atau tekan
diastolik diatas 100. Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah
tinggi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi
jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.
Jika terjadi pada otak disebut pendarahan otak.
15.
Hipotensi
Hipotensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolik
dan diastoliknya di bawah ukuran normal. Tekanan darah ideal adalah 120 mm Hg untuk sistolik dan 70
mm Hg untuk diastolik. Hipotensi atau tekanan darah rendah ditandai
dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin, dan mudah
pusing ketika bangun dari tidur.
16.
Hemorage
Hemorage merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik di
bagian dalam maupun di bagian luar tubuh. Hemorage selalu berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi
sebanyak lebih kurang 30% dari volume
darah dapat berakibat kematian.
Info Sains
Sebenarnya jauh sebelum ditemukan teori Harvey, seorang dokter berkebangsaan arab, Ibnu An-Nafis telah menggambarkan tentang sirkulasi darah. Ia menggambarkan bagaimana darah bersirkulasi melalui paru-paru. Namun, karyanya baru dikenal di Eropa lama setelah itu. Ia meninggal tahun 1288.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar