Selasa, 15 Februari 2022

Darah

 

DARAH



1.      PLASMA  DARAH

Plasma darah merupakan komponen darah berupa cairan yang berwarna kuning muda. Di dalam tubuh manusia dewasa terdapat sekitar 4,7 liter darah. Dari keseluruhan darah tersebut sekitar 55% diantaranya berupa plasma darah dan sisanya berupa sel-sel darah.

Plasma darah terutama terdiri atas air 91,5% dan sisanya berupa bahan-bahan terlarut. Beberapa bahan yang biasa terlarut dalam plasma darah di antaranya adalah protein (7%), karbohidrat, lemak, hormon, dan garam-garam mineral (1,5%).

Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein penting seperti albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah. Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi sehingga tubuh kebal terhadap serangan penyakit, yaitu berupa gama globulin. Selain itu, globulin juga berfungsi untuk proses pembekuan darah,  yaitu berupa globulin protrombin. Fibrinogen merupakan  komponen protein yang juga berfungsi untuk proses pembekuan darah. Bermacam-macam protein yang terdapat didalam plasma darah dapat dipisahkan melalui suatu metode yang disebut fraksionasi. Protein yang di dapat dari pemecahan ini disebut protein pemecahan plasma darah.

Di dalam plama darah, garam sangat  beguna untuk berbagai tujuan. Garam dapur (NaCl) misalnya, Garam ini sangat berguna untuk melarutkan protein. Perlu kalian ketahui, protein dapat  bekerja melakukan berbagai tugasnya jika berada dalam bentuk terlarut. Beberapa garam lainnya berfungsi untuk menjaga agar kebebasan dalam darah tidak berubah. Jenis garam demikin dikenal sebagai zat  penyangga.

 

BEBERAPA  KOMPONEN  UTAMA  PLASMA DARAH

Zat

Sumber

Tujuan

Catatan

Air

Hasil absorpsi  di kolon (usus besar)

Untuk semua sel

Kelebihannya dipindahkan ke ginjal

Protein plasma, seperti fibrinogen, antibodi

Fibrinogen dibuat di hati, antibodi dibuat di limfosit

Ditinggal di dalam darah

Fibrinogen membantu darah dalam  proses  pembekuan darah. Antibodi membunuh bakteri

Lemak,   termasuk kolesterol dan asam lemak

Hasil penyerapan  di ileum. Juga diturunkan dari cadangan lemak di dalam tubuh

Ke hati,  untuk diuraikan. Ke jaringan adiposa, untuk disimpan

Untuk menguraikan lemak diperlukan energi. Tingkat kolesterol yang tinggi di dalam darah mungkin meningkatkan peluang sakit di hati

Karbohidrat, contoh glukosa

Diabsorpsi di dalam ileum, juga diturunkan dari pemecahan glikogen di hati

Untuk semua sel,  energi yang dilepaskan selama respirasi

Kelebihan glukosa diubah  menjadi glikogen dan di timbun di dalam hati dan otot

Zat-zat ekskresi contoh urea

Diturunkan dari asam amino diaminasi di dalam hati

Ke ginjal untuk diekskresikan

-

Ion-ion mineral, contoh Na+ dan Cl-

Diabsorpsi dari ileum dan kolon

Ke semua sel

Kelebihan  ion-ion deeksresikan oleh ginjal

Hormon

Disekresikan di dalam darah oleh kelenjar endokrin

Ke semua bagian tubuh

Hormon hanya berdampak  kepada organ-organ sasarannya. Hormon dipecah di dalam hati dan juga diekskresikan oleh hati

Gas-gas terlarut, seperti karbon dioksida

Karbon dioksida dilepas dari semua sel sebagai  limbah  respirasi

Ke paru-paru untuk ekskresi

Kebanyakan karbon dioksida dibawa dalam bentuk ion hidrogen  karbohidrat (HCO3-) di dalam plasma darah

 

2.    SEL DARAH

Pada umumnya dikenal tiga tipe sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah  putih, dan keping darah. Masing-masing sel darah memiliki ciri-ciri dan fungsi tersendiri.

a.            Sel-Sel  Darah Merah

Sel darah merah atau eritrosit merupakan komponen paling banyak diantara unsur-unsur pembentukan darah. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen ke sel-sel seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida ke paru-paru.

Di dalam setiap eritrosit terdapat suatu zat kimia penting dalam sel yang disebut hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu nyawa yang dibentuk dari unsur besi berisikan zat pewarna   yang disebut heme  dan protein yang disebut globulin. Hemoglobin memiliki suatu afinitas atau daya ikat terhadap oksigen membentuk suatu nyawa yang tidak stabil yang disebut oksi-hemoglobin. Jumlah oksigen yang diabsorpsi oleh hemoglobin adalah 99 kali lebih besar dari pada oksigen yang dilarutkan dalam plasma. Ikatan oksi-hemoglobion biasa terjadi pada paru-paru sesaat setelah  udara dihirup. Bersama aliran darah senyawa oksi-hemoglobin beredar keseluruh sel tubuh, kemudian oksigen tersebut akan memutuskan ikatannya dan berdifusi melintasi membran sel. Selanjutnya, hemoglobin kembali ke paru-paru menjalankan fungsinya.

Pada umumnya, di dalam darah laki-laki dewasa terdapat sebanyak 5 juta eritrosit per satu milimeter kubik (1mm3) darah dan 4,5 juta eritrosit  didalam darah wanita dewasa. Eritrosit memiliki bentuk seperti cakram bikonkaf  atau cekung pada kedua sisinya. Eritrosit tidak memiliki inti dan berukuran sangat kecil atau berdiameter sekitar 7 sampai 8 μm.

Tubuh manusia dapat menghasilakan rata-rata 2,5 juta eritrosit setiap detik atau setengah ton  selama rata-rata masa hidup seseorang. Pembentukan eritrosit terutama terjadi pada sumsum tulang diujung  tulang  panjang dan diseluruh bagian  dalam tulang lainnya, seperti tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung. Sumsum tulang merah dapat menghasilakan eritrosit dengan sangat cepat, yaitu sekitar 200 juta sel per hari. Eritrosit yang baru terbentuk akan masuk menggantikan sel-sel yang  mati, yaitu  sekitar 1% dari seluruh darah merah yang diedarkan.

Pada dasarnya, jumlah eritrosit yang dihasilkan di dalam tubuh berfluktuasi  menurut kebutuhan dan oksigen yang tersedia. Contohnya, penduduk yang di daerah dataran tinggi biasanya mampu menghasilkan eritrosit dalam jumlah yng lebih banyak dibanding mereka yang tinggal di daerah dataran rendah. Kejadian demikian merupakan suatu bentuk kompensasi terhadap berkurangnya kadar oksigen untuk  bernapas.

Eritrosit  biasanya berumur sekitar 110 sampai 120 hari. Eritrosit yang sudah tua akan dirombak di dalam limpa dan hati. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu atau bilirubin, sedangkan zat besi masuk kedalam sumsum tulang sebagai bahan pembentuk tulang yang baru.

b.            Sel-Sel Darah Putih

Sel darah  putih atau leukosit merupakan bagian sel-sel darah yang berfungsi untuk menyerang mikrob patogen, seperti bakteri, virus, dan  jamur. Dalam menjalankan tugasnya, leukosit ada kalanya  keluar dari pembuluh darah. Peristiwa keluarnya leukosit keluar dari pembuluh darah disebut diapedesis. Selain itu, leukosit juga berfungsi untuk membersihkan sel-sel yang telah mati atau luruhan dari jaringan  tubuh.

Jumlah leukosit jauh lebih sedikit dari pada jumlah eritrosit. Dalam kondisi normal, perbandingan  leukosit dengan eritrosit adalah 1 berbanding  400 atau 600. Orang dewasa diperkirakan memiliki leukosit sekitar 4.000  sampai 13.000 sel per mm3  darah.  Leukosit memiliki ciri yang berbeda dengan eritrosit, misalnya sel transparan, tidak memiliki  hemoglobin, dan dapat bergerak ameboid. Semua leukosit memiliki masa hidup sekitar dua minggu.

Leukosit dapat dibedakan atas leukosit granulosit dan leukosit agranulosit. Leukosit granulosit  merupakan kelompok leukosit  yang memiliki struktur granula didalam selnya. Granula tersebut sebenarnya adalah suatu  lisosom yang berisi enzim-enzim pencernaan untuk merusak partikel-partikel yang ditelan secara fagositosis. Fagositosis merupakan salah  satu mekanisme untuk  melawan serangan penyakit yang disebabkan oleh mikrob. Leukosit granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Leukosit granulosit merupakan kelompok leukosit tanpa granula. Leukosit agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.

Neutrofil merupakan sel yang paling banyak diantara sel-sel lainnya, yaitu sekitar 60 sampai 70%. Pada saat terjadi infeksi, misalnya oleh bekteri, jumlah neutrofil jadi meningkat sehingga dapat mencapai 10.000 sampai 15.000 atau 20.000 sel per mm3 darah. Bahkan, dalam kondisi yang ekstrem, jumlah neutrofil dapat  mencapai 50.000 sel per mm3 darah. Selanjutnya, sel-sel neutrofil akan bergerak menerobos dinding pembuluh  darah yang menyerang bakteri (memakannya). Peristiwa peningkatan jumlah neutrofil  bisa disebut leukositas. Bagi dokter, fenomena demikian sering dijadikan informasi dalam mandiagnosis suatu penyakit.

Eosinofit berjumlah 2 atau 3% dari jumlah leukosit. Eosinifit juga dapat meningkat jumlahnya terutama untuk beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh alergi dan parasitis, misalnya penyakit cacing tambang dan trikinosis.

Basofil merupakan sel leukosit yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan zat warna basa (metilen biru). Bisofil memiliki suatu zat antibeku yamg disebut heparin, berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan di dalam pembuluh darah. Jumlahnya berkisar antara 0,5 sampai 1% dari jumlah leukosit

Neutrofil, eosinofil, dan basofil dibuat di dalam sumsum tulang. Neutrofil bersifat fagositosis, sedangkan eosinofil  dan basifil adalah non-fagositosis dan biasa bertindak sebagai penjaga keamanan terhadap serangan kuman.

Limfosit merupakan sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, yaitu sekitsr 20 sampai 25% dari seluruh jumlah leukosit.  Limfosit dapat dibedakan atas limfosit B dan lomfosit T. limfosit B berfungsi untuk pembentukan antibodi, sedangkan limfosit T diduga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang oleh virus. Limfosit dibuat di dalam jaringan limpa (kura).

Monosit merupakan sel-sel leukosit yang bersifat fagositosis dan berukuran paling besar dibandingkan sel-sel leukosit lainnya. Monosit biasanya bersifat aktif yang dapat bergerak berputar di dalam aliran darah pada kecepatan tinggi. Monosit termasuk salah satu bagian alat pertahan tubuh  untuk melawan kuman, seperti kuman penyebab tbc, tifus, dan malaria. Sel  ini dapat bergerak seperti ameba  dengan menjulur kaki palsunya dan membungkus serpihan jaringan yang disebabkan oleh sel yang sudah infeksi, sel yang sudah tua, dan patogen lainnya. Monosit bersama neutrofil merupakan leukosit fagositosis  utama di dalam tubuh.

 

PERCOBAAN

MENGAMATI PREPARAT DARAH MANUSIA

Tujuan                : Untuk mengetahui ciri-ciri  sel darah merah dan sel darah putih.

Alat dan bahan   : -   Mikroskop

-      Preparat darah manusia

Cara kerja:

0.      Amatilah preparat darah  manusia di bawah mikroskop, mula-mula gunakan pembesaran lemah.

1.      Fokuskanlah  pengamatan kalian pada  sel darah merah, kemudian amatolah ciri-cirinya dengan pembesaran kuat.

2.      Hitunglah jumlah sel  tersebut dan buatlah gambarnya.

3.      Lakukanlah pengerjaan yang sama terhadap sel darah putih seperti langkah  kerja 1 sampai 3.

4.      Masukkanlah data pengamatan kalian dalam bentuk tabel.

Diskusi:

1.      Jenis sel manakah yang paling banyak pada preparat darah yang kalian amati ?

2.      Jelaskan perbedaan antara sel-sel darah  merah dan sel-sel darah  putih berdasarkan ciri-ciri yang kalian temukan!

 

c.             Keping-Keping Darah

Keping-keping darah atau trombosit merupakan bagian darah  yang berukuran paling kecil dan mempunyai bentuk bulat atau oval. Jumlah trombosit di dalam tubuh berkisar antara 200.000 sampai 500.000 sel per mm3 darah. Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang khusus yang disebut megakariosit. Pada umumnya trombosit hanya berumur beberapa jam.

Sebuah lubang dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kehilangan banyak darah dan berakibat fatal jika tidak segera dicegah. Salah satu mekanisme respon terhadap peredaran darah tersebut adalah adanya proses pengentalan atau pembekuan darah di dalam tubuh. Fungsi kerja demikian biasa dilakukan oleh trombosit, yaitu dengan cara menyediakan jaringan untuk menutup kebocoran dan melakukan perbaikan jaringan yang rusak pada pembuluh darah.

Proses pembekuan darah terjadi ketika pada permukaan jaringan tubuh yang luka trombosit pecah sehingga membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini bersama ion kalsium dan vitamin K akan bereaksi dengan  protrombin untuk menghasilkan trombin. Selanjutnya, trombin akan bereaksi dengan fibrinogen untuk  menghasilkan  fibrin (suatu anyaman serabut protein).

                                                  Proses pembekuan darah



KOMPONEN-KOMPONEN DARAH DAN FUNGSINYA

Komponen

Persentase

Fungsi

Plasma darah

55

- Membawa sel-sel darah hingga sel-sel tersebut mengalir

- Mengandung zat-zat yang mengandung pH dan tekanan osmotik, meningkatkan pembekuan, dan menolak benda-benda asing yang masuk

- Transpor nutrien, limbah, gas-gas, dan zat-zat yang lain .

 

Sel-sel darah

45

 

-  Sel darah merah

96

Transpor oksigen dan karbon dioksida

-  Sel darah putih

3

-     Melakukan fagotosis terhadap sel-sel asing dan luruhannya

-     Bertindak sebagai mediator terhadap respon kekebalan

-  Keping darah

1

Menutup kebocoron terhadap pembuluh darah

 

3.                FUNGSI DARAH

Ada tiga fungsi utama di dalam tubuh yaitu transportasi, pertahanan terhadap serangan penyakit, dan mengatur temperatur tubuh.

a.            Transportasi

Darah dapat diibaratkan seperti jalan raya bagi bahan-bahan untuk menuju tujuannya masing-masing. Misalnya untuk mengangkut oksigen, karbon dioksida, zat makanan, dan limbah.

Transpor Oksigen

Darah mengalir dari jantung menuju berbagai organ tubuh dan melakukan pertukaran materi-materi melalui pembuluh kapiler. Pada paru-paru, oksigen masuk ke pembuluh kapiler secara difusi dan berkaitan dengan hemoglobin membentuk senyawa oksi-hemoglobin. Selanjutnya, darah mengalir ke dalam jantung untuk dipompa ke seluruh jaringan tubuh. Ketika aliran darah sampai ke jaringan, oksi-hemoglobin memutuskan ikatannya. Oksigen keluar dari pumbuluh kapiler dan masuk secara difusi ke dalam sel. Sementara itu, hemoglobin masuk ke paru-paru  untuk mengikat oksigen.

Transpor Karbon Dioksida

Karbon dioksida merupakan gas sisa hasil respirasi seluler. Gas ini akan berdifusi melalui dinding-dinding kapiler dan masuk ke dalam plasma darah. Selanjutnya, karbon dioksida bersama aliran darah mengalir menuju jantung melalui pembuluh vena dan dipompa ke paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonari.  Disini, karbon dioksida berdifusi ke paru-paru (alveoli) dan akan dikeluarkan ketika bernapas.

Transpor Zat Makanan

Pada ileum terjadi proses penyerapan zat-zat makanan. Selanjutnya, zat makanan tersebut masuk ke dalam plasma darah, mengalir menuju hati. Setelah diproses di dalam hati zat-zat makanan akan masuk ke dalam plama darah mengalir menuju sel-sel seluruh jaringan tubuh.

Transpor Urea

Urea merupakan zat libah yang dibuat di dalam hati.  Urea dapat larut di dalam plasma darah dan  akan mengikuti aliran darah menuju ginjal. Selanjutnya, urea akan dikeluarkan dalam bentuk urine.

Transpor Hormon

Hormon merupakan zat yang dibutuhkan dalam metabolisme sel. Kebanyakan hormon  dibuat di dalam kelenjar-kelenjar endokrin. Hormon dapat larut di dalam plasma darah sehingga dapat ditranspor ke sel-sel tubuh yang membutuhkannya.

Transpor Panas

Beberapa begian tubuh seperti hati dan otot memiliki panas yang cukup. Transpor panas oleh darah ini bertujuan  untuk mencegah hati dan otot-otot menjadi sangat panas dan menjaga agar tubuh tetap hangat.

b.            Alat Pertahanan Tubuh

Darah merupakan alat pertahan tubuh terhadap mikrob patogen, seperti bakteri dan virus. Sebagai sel darah mampu menyerang, memakan, dan menghancurkan mikrob patogen. Selain itu, darah juga dapat mengeluarkan antibodi untuk pertahanan tubuh.

c.             Mengatur Temperatur Suhu

Tubuh membutuhkan temperatur suhu yang konstan, yaitu sekitar 36,80C. jika salah satu anggota tubuh memiliki temperatur tinggi, maka sebagian panas akan dibawa darah ke bagian tubuh lainnnya yang bertemperatur rendah. Sebagian panas yang berlebihan akan dibawa ke lapisan bawah kulit.

 

4.                  GOLONGAN DARAH

Pada dasarnya pengetahuan  golongan darah sangat bermanfaat, terutama dalam proses transfusi darah. Dahulu, sebelum diketahuinya macam-macam golongan darah, proses transfusi sering berakibat fatal pada penerima darah.

Penggolongan darah mulai dikenal ketika Karl Landsteiner (1900), seorang ahli patologi berkebangsaan Austria berhasil menemukan penyebab terjadinya penggumpalan darah. Ia mengatakan bahwa penyebab terjadinya penggumpalan darah disebabkan oleh dua tipe molekul yang disebut aglutinogen dan aglutinin. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa satu jenis aglutinin tertentu dapat menyebabkan eritrosit menggumpal jika eritrosit tersebut mengandung aglutinogen tertentu. Aglutinogen atau antigen adalah protein darah yang terdapat di dalam eritrosit, sedangkan aglutinin adalah protein darah yang terdapat di dalam serum (plasma) darah.

Menurut sistem ABO, darah dapat dibedakan atas golongan darah A,B, AB, dan O.

a.       Golongan darah A adalah darah yang mengandung aglutinogen A pada eritrosit dan aglutinin b (zatanti A) pada plasma darah.

b.      Golongan darah B adalah darah yang mengandung aglutinogen B pada eritrosit dan aglutinin a  (zat anti B) pada plasma darah.

c.       Golongan darah AB darah yang mengandung aglutinogen A dan B pada eritrosit, tetapi tidak  memiliki aglutinin pada plasma darah.

d.      Golongan darah O adalah  darah yang tidak memiliki aglutinogen, tetapi memiliki agluinin a dan b.

Peristiwa penggumpalan  darah bisa terjadi jika darah bergolongan A bercampur dengan darah  yang mengandung  zat anti a atau jika darah bergolongan B bercampur dengan darah yang mengandung zat anti b.

GOLONGAN DARAH MENURUT  SISTEM ABO

Golongan  darah

Aglutinogen

Aglutinin

A

A

B

B

B

A

AB

A dan B

-

O

-

a dan b

 

Selain sistem ABO, dikenal juga sistem Rh dalam penggolongan darah. Menurut sistem Rh, di dalam eritrosit manusia terdapat semacam aglutinogen yang disebut fakor Rh. Disebut demikian karena aglutinogen memiliki kemiripin dengan aglutinogen dalam eritrosit kera rhesus. Darah yang mengandung faktor Rh disebut Rh-positif, sedangkan yang tidak ada disebut Rh-negatif.

Berkaitan dengan proses transusi darah, seorang darah Rh-positif memberikan darah kepada orang lain yang memiliki Rh-negatif akan mengakibatkan terbentukanya aglutinin anti-Rh. Jika orang tersebut  kembali menerima Rh-positif dari orang lainnya, maka dapat berakibatkan terjadinya penggumpalan darah.

Kejadian yang sama juga terjadi  pada seorang  wanita dengan Rh-negatif  mengandung bayi dengan Rh-positif. kondisi demikian akan menyebabkan terbentuknya antibodi atau aglutinin anti-Rh. Zat antibodi tersebut akan memberikan dampak pada kehamilan kedua. Pada saat itu, zat anti bodi akan bereaksi ke dalam darah janin dan  dapat menimbulkan kerusakan pada eritrosit. Kejadian tersebut dapat dikenal dengan istilah eritroblastosis.

 

5.                  TRANFUSI DARAH

Tranfusi darah adalah suatu proses pemberian darah seseorang kepada orang lain. Dalam hal ini, orang yang bertindak sebagai pemberi disebut donor, sedangkan penerima disebut resepien. Dengan mengetahui golongn darah masing-masing peristiwa penggumpalan  darah dalam proses tranfusi darah dapat dihindari.

Dalam proses tranfusi, seseorang dapat mendonorkan darahnya kepada resepien bergolongan darah sama. Dalam kondisi tertentu, seseorang bergolongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada resipien bergolongan darah apapun. Sebaliknya orang bergolongan darah AB dapat menerima darah semua golongan darah. Dalam hal ini, golongan darah O disebut sebagai donor  universal, sedangkan golongan darah AB disebut sebagai resipien universal.

TRANSFUSI DARAH

Golongan darah

Dapat menerima

Dapat memberi kepada

A

O, A

A, AB

B

O, B

B, AB

AB

Semua

AB

O

O

Semua

jantung

Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar satu kepalan tangan. Jantung terletak di dalam rongga dada, sebelah kiri. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu  atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Pada atrium kanan masuk darah miskin oksigen yang berasal dari seluruh jaringan tubuh. dari sini darah mengalir ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. selanjutnya, ventrikel kanan berkontraksi memompa darah  keluar jantung menuju paru-paru. sementara itu, atrium menerima darah yang kaya oksigen yang berasal dari paru-paru yang kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis. Kedua macam katup tersebut berguna untuk mencegah darah yang sudah masuk ke ventrikel kiri dan kanan tidak kembali ke atrium kanan dan kiri.

Jantung terdiri atas tiga lapisan. Lapisan utama jantung  disebut miokardium, yaitu bagian jantung yang sebagian besarnya tersusun oleh jaringan otot. Lapisan paling dalam jantung disebut endokardium, yang terdiri atas jaringan ikat dan jaringan endotelium. Jantung sendiri dilapisi oleh selaput tebal yang disebut perikardium. Lapisan ini mampu menghasilkan sedikit cairan lubrikasi.

Dalam melakukan fungsinya, tugas ventrikel berbeda dengan atrium. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa atrium bertugas menerima darah baik dari paru-paru maupun dari jaringan tubuh dan mengalirakannya ke ventrikel. Sementara itu, ventrikel berfungsi untuk memompa darah keluar dari  jantung agar beredar ke seluruh tubuh. Untuk membantu melakukan pekerjaan tersebut, ventrikel mempunyai dinding-inding otot yang lebih kuat dari pada atrium. Ketebalan dinding ventrikel kanan dan kiri juaga berbeda, ventrikel kanan yang memompa darah  menuju paru-paru  memiliki struktur otot yang lebih tipis dari pada ventrikel kiri yang yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.

Denyut jantung atau detak jantung adalah gerakan kembang kempis  jantung sewaktu memompa darah. Dengan menggunakan stetoskop, dokter dapat mengetahui bunyi detak jantung pasiennya. Detak jantung tersebut terdengar berbunyi lub-dup, lub-dup, lub-dup.

Untuk menghitung jumlah denyut jantung per menit, biasanya dokter malakukannya denagn cara menekan pembuluh nadi radial, seperti yang  terletak pada pergelangan tangan. Perlu kalian ketahui kecepatan dan kekuatan denyut jantung ketika memompa darah akan diteruskan ke pembuluh nadi. Sehubungan dengan pembuluh nadi yang elastis, maka denyut jantung dapat pula dirasakan pada pembuluh nadi. Dalam kondisi santai, jumlah denyut jantung seorang laki-laki dewasa berkisar antara 65 sampai 70 kali dan wanita sekitar 70 sampai 75 kali per menit.

Jantung berdenyut sebagai akibat dari berkontraksi dan relaksasinya dinding otot jantung. Ketika jantung berkontraksi, jantung mengecil dan menekan darah ke luar dari jantung. Pada saat ini tekanan  darah meningkat. Sebaliknya, ketika jantung berelaksasi, jantung membesar dan darah mengalir masuk atrium dan ventrikel. Pada saat ini  tekanan darah menurun. Titik tertinggi dalam urutan tekanan darah disebut tekanan sistolik, sedangkan tekanan terendahnya disebut tekanan diastolik. Penurunan tekanan darah biasa terjadi dalam aliran darah, misalnya ketika  darah mengalir dari arteri menuju pembuluh kapiler dan dari pembuluh kapiler menuju vena. Dalam dunia  medis, tekanan darah dapat diukur dengan alat yang disebut sfigmomanometer.

Normalnya, tekanan darah pada remaja atau dewasa rata-rata adalah 120/70 mm Hg. Angka 120 mm Hg adalah nilai tekanan sistolik dan angka 70 adalah nilai tekanan diastolik. Pada umumnya tekanan sistolik di atas 150 mm HG dan tekanan diastolik di atas 100 mm Hg dianggap tidak normal. Keadaan ini disebut hipertensi. Sebaliknya, jika tekanan darahnya di bawah ukuran normal disebut hipotensi. Pengukuran tekanan darah biasanya prosedur umum untuk suatu diagnosi penyakit. Tinggi rendahnya tekanan darah sangat bergantung pada usia, jenis kamaluan dan aktuvitas seseorang.

 

PERCOBAAN

DENYUT NADI

Tujuan                : Untuk mengetahui frekuensi denyut jantung tiap menit

Alat dan bahan   : - Arloji / stopwatch

                            - Pergelangan tangan

Cara kerja:

1.      Duduklah dengan santai, biarlah tangan dalam keadaan lemas.

2.      Peganglah pergelangan tangan kalian. Tempelkan  jari telunjuk dan jari tengah tepat pada pergelangan tangan kalian.

3.      Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi dipergelangan tangan.

4.      Hitunglah banyak denyut nadi kalian selama satu menit dan catat hasilnya.

5.      Belari-larilah selama 3  sampai 5 menit, kemudian hitunglah denyut nadi kalian selama 1 menit dan catat hasilnya.

6.      Bandingkan hasil pengamatan kalian dengan teman  sekelompok. Kemudian catatlah  hasilnya dalam bentuk tabel.

Tebel Hasil Pengamatan

No.

Nama Siswa

Laki-Laki

Perempuan

Frekuensi Denyut Nadi/Menit

Sebelum Lari

Setelah Lari

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

 

diskusi:

1.      Samakah denyut nadi setiap  orang?

2.      Berapakah rata-rata frekuensi denyut nadi setiap menit?

3.      Faktor apakah yang mempengaruhi denyut nadi?

 

Pembuluh darah

pada umumnya dikenal tiga tipe pembuluh darah, yaitu  arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah ini saling berhubungan membentuk sistem yang  berkesinambungan.

1.                  ARTERI

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari  jantung  ke organ-organ tubuh. Arteri memiliki dinding yang tebal, berotot, dan  elastis.  Struktur demikian  berguna untuk menahan tekanan  yang tinggi terhadap aliran darah yang melewatinya.  Sebab, darah yang  keluar dari jantung memiliki tekanan yang sangat tinggi sebagai akibat kontraksi otot-otot ventrikel.

Arteri bercabang menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil yang disebut arteriol. Lapisan otot-otot polos yang ada pada arteri dan arteriol dapat berubah ukuran diameternya sesuai dengan perintah sistem saraf simpatik. Melalui mekanisme ini, jumlah darah yang mengalir melalui pembuluh-pembuluh arteri dapat meningkat atau menurun sesuai dengan keperluan jaringan-jaringan setempat. Selanjutnya, arteriol bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh-pembuluh mikroskopis yang dapat menembus lapisan antar sel jaringan hidup. Cabang-cabang akhir dari arteriol ini disebut kapiler.

2.                  VENA

Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung. Tekanan darah di dalam pembuluh ini lebih kecil dari pada di dalam pembuluh arteri. Beberapa vena tertentu diduga memiliki tekanan darah 0,0 mm Hg. Dinding  pembuluh vena biasanya tidak berotot seperti pembuluh arteri.

Vena memiliki katup-katup yang berguna untuk mempertahankan darah agar terus  mengalir  ke jantung. Pada  permukaan tubuh, vena sering tampak sebagai garis-garis biru.

3.                  KAPILER

Kapiler merupakan pembuluh-pembuluh tipis dengan dinding hanya berupa selapis tipis sel. Struktur demikian memungkinkan molekul yang berukuran kecil dapat melewatinya dengan bebas. Karena ukurannya yang sangat kecil beberapa kapiler dapat berinfiltrasi ke dalam jaringan. Diperkirakan, luas permukaannya dapat mencapai 1000 m2.

Sehubungan dengan dinding pembuluhnya yang tipis atau terdiri atas selapis sel, maka kapiler sering bertindak sebagai sekat tipis terhadap pertukaran materi-materi antara darah dan sel-sel. Beberapa molekul, seperti air, karbon dioksida, dan oksigen, bergerak melintasi pembuluh darah ini secara pasif, yaitu dengan cara difusi. Sementara itu, beberapa zat lain melakukannya secara transpor aktif. 

 

MEKANISME PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Sistem peredaran darah pada manusia dan mamalia biasa disebut juga sistem  kardiovaskular. Gambar disamping mengilustrasikan secara umum tentang sistem peredaran darah  manusia. tanda panah menunjukkan arah aliran darah. Jika  kalian mengikuti arah panah dan memulainya dari paru-paru, kalian akan mendapati bahwa darah mengalir ke dalam belahan kiri jantung, kemudian keluar menuju seluruh jaringan tubuh. Selanjutnya, darah kembali mengalir menuju jantung masuk ke belahan kanan jantung, sebelum kembali lagi ke paru-paru. Sistem peredaran darah semacam inilah yang dikenal sebagai sistem peredaran darah ganda.

Pada umunya peredaran darah manusia dibedakan atas peredaran darah pulmonari dan peredaran darah  sistemik. Apa perbedaan dari kedua macam peredaran darah tersebut?

1.         PEREDARAN  DARAH PULMONARI

Peredaran darah  pulmonari  merupakan peredaran darah dari jantung ke kapiler paru-paru dan kemudian kembali ke jantung. Darah dari paru-paru mengalir melalui arteri pulmonari dan kembali ke jantung melalui vena  pulmonari. Peredaran darah demikian dikenal juga dengan sebutan peredaran darah kecil


Darah dari Jantung (ventrikel kanan) menuju Paru-paru, lalu ke Jantung (atrium  kiri)

Pada peredaran darah pulmonari, pembuluh arteri pulmonari membawa darah yang miskin oksigen dan kaya karbon dioksida. Sebaliknya, vena pulmonari membawa darah yang kaya oksigen. Kondisi ini akan berbeda dengan  peredaran darah sistemik.


 
 




2.        peredaran darah sistemik

peredaran darah sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh jaringan  tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah mengalir dari jantung dan masuk ke pembuluh arteri yang berukuran lebih besar yang disebut aorta. Pembuluh ini memiliki cabang yang pendek.  Salah satu cabang tersebut mengalirkan darah yang kaya oksigen menuju kepala dan lengan. Sementara itu, cabang yang  lainnya mengalirkan darah ke berbagai bagian  tubuh lainnya.

Peredaran  darah sistemik bertanggung  jawab terhadap berlangsungnya pertukaran gas, nutrien, dan limbah ke semua bagian tubuh, kecuali paru-paru. Maka darah yang miskin oksigen akan kembali ke jantung melalui vena kava superior. Peredaran darah sistemik disebut juga peredaran darah  besar.



Darah dari Jantung  (ventrikel kiri) menuju Seluruh jaringan tubuh, lalu ke Jantung (atrium kanan)
 

KELAINAN DAN GANGGUAN  PADA SISTEM  PEREDARAN DARAH

Peredaran darah tidak selamanya berjalan normal. Adakalanya, sistem peredaran darah tersebut mengalami gangguan atau tidak berjalan normal. gangguan dapat saja terjadi pada  darah, jantung, dan pembuluh darah sehingga sering kali menimbulkan masalah dalam masalah kesehatan.

1.                  Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (hemoglobin). Kekurangan hemoglobin menyebabkan kekurangan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat  mengganggu fungsi kerja sel. Gejala anemia antara lain ditandai oleh muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar, dan  denyut nadi meningkat.

2.      Talasemia

Talasemia merupakan suatu kalainan pada eritrosit yang mengkibatkan sel tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia merupakan penyakit keturunan yang dapat terjadi  pada wanita dan laki-laki

3.      Polisitemia

Polisitemia merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi eritrosit. Darah menjadi kental sehingga memperlambat aliran darah di dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah. Gumpalan darah dapat menyebabkan ganggren (kematian jaringan). Jika terjadi pada jantung dapat menyebabkan kematian. Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa sekit kepala dan  pusing.

 

4.      Leukimia

Leukimia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan abnormal sumsum tulang atau jaringan limpa sehingga produksi leukosit berlipat ganda. Pada saat demikian, jumlah leukosit dapat mencapai  500.000 sel per mm3. Dalam dunia medis, gangguan leukimia sukar diobati.

5.      Agranulositosis

Agranulositosis merupakan kebalikan leukimia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap  penyakit.

6.      Trombositopenia

Trombositopenia merupakan suatu keadaan darah yang hanya mengandung sedikit keping-keping darah.

7.                  Hemofili

Hemofili merupakan suatu gangguan yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan. Hemofili  termasuk  penyakit keturunan yang terjadi hampir pada semua laki-laki.

8.                  Hipertrofi

Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Pada waktu tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen kepada jaringan.

9.                  Jantung Koroner

Jantung koroner merupakan suatu gangguan yang berakibat tersumbatnya arteri  koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke jantung. Penyumbatan pembuluh  tersebut dapat terjadi karena adanya endapan kapur pada dinding pembuluh atau tumbuhnya serabut pada lapisan pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri demikian dikenal dengan istilah ateroklerosis.

10.              Embolisme Koroner

Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang berakibat pembuluh tersebut terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah ke arteri koroner.

11.              Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak berarturan. Kelainan ini terjadi akibat demam rematik dan penyakit tertentu lainnya.

12.              Varises

Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur.

13.              Flebitis

Flebitis merupakan gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis dapat diakibatkan oleh tukak atau abses di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, flebitis juga dapat terjadi dalam pembuluh vena.

14.              Hipertensi

Hiperteni merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolitik diatas 150 mm Hg atau tekan diastolik diatas 100. Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi ditandai dengan badan lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung. Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi pada otak disebut pendarahan otak.

15.              Hipotensi

Hipotensi merupakan suatu  keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolik dan diastoliknya di bawah ukuran normal. Tekanan darah  ideal adalah 120 mm Hg untuk sistolik dan 70 mm Hg  untuk diastolik.  Hipotensi atau tekanan darah rendah ditandai dengan gejala badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin, dan mudah pusing ketika bangun dari tidur.

16.              Hemorage

Hemorage  merupakan suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik di bagian dalam maupun di bagian luar tubuh. Hemorage selalu  berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi sebanyak lebih kurang  30% dari volume darah dapat berakibat kematian.

 

Info Sains

Sebenarnya jauh sebelum ditemukan  teori Harvey, seorang dokter berkebangsaan arab, Ibnu An-Nafis telah menggambarkan tentang sirkulasi darah. Ia menggambarkan bagaimana darah bersirkulasi melalui  paru-paru. Namun,  karyanya  baru dikenal di Eropa  lama  setelah itu. Ia meninggal  tahun 1288.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar