Rabu, 15 April 2020

Sistem Reproduksi

SISTEM REPRODUKSI
A.    Organ Reproduksi
1.    Alat kelamin laki-laki
a.   Alat kelamin luar : penis sebagai alat persetubuhan (kopulasi)
b.   Alat kelamin dalam :
1)   Testis, bulat telur berjumlah sepasang yg terdapat pada skrotum (zakar/kantong pelir), sebagai tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh halus (tubulus seminiferus). Pada dinding tubulus ini terdapat calon sperma (spermatogonium). Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel intersisial yang menghasilkan hormon terstosteron dan hormon kelamin lainnya dan juga terdapat sel sertoli yang berukuran besar sebagai penyedia makanan bagi sperma.
2)  Saluran reproduksi
a)   Duktus epididimis, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
b)  Vasa deferensia, tempat pengangkutan sperma menuju vesikula seminalis.
c)   Duktus ejakulatorius, saluran lanjutan dari vasa deferensia.
3)  Kelenjar kelamin, mengeluarkan sekret atau semen.
a)   Vesikula seminalis, cairan kental susu yang memberi makan sperma
b)  Kelenjar prostat, cairan kental alkalis yang basa, karena sperma tidak kuat asam
c)   Kelenjar bulbouretral (cowper), cairan yang dikeluarkan saat ejakulatoris
2.   Alat kelamin perempuan
a.     Alat kelamin luar :
1)   Labia mayora (bibir besar), bibir luar vagina yang tebal berlapiskan lemak.
2)  Labia minora (bibir kecil), sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis.
3)  Mons veneris, pertemuan antara dua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
4)  Klitoris (kelentit), tonjolan kecil.
5)  Orificium urethrae (muara saluran kencing), tepat di bawah klitoris.
6)  Himen (selaput dara), di bawah saluran kencing yang mengelilingi lubang vagina.
b.     Alat kelamin dalam :
1)   Ovarium (indung telur), berjumlah sepasang di rongga perut kanan dan kiri, yang diselubungi kapsul berfolikel-folikel. Folikel mengandung sel telur (ovum), folikel ini sebagai penyedia makanan dan pelindung sel telur.
2)  Oviduk (tuba fallopi), berjumlah sepasang yang menghubungkan ovarium dengan uterus (rahim), ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbriae) yang berfungsi sebagai penangkap ovum dari ovarium, dengan gerakan peristaltik ovum dibawa menuju uterus.
3)  Uterus (rahim), berjumlah satu dan berotot tebal. Uterus tersusun atas tiga lapis, yaitu perimetrium, miometrium dan endometrium. Bagian endometrium inilah yang menebal dan mengelupas jika tidak ada zigot yang ditanamkan di dalamnya. Uterus sebagai ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
4)  Vagina, sebuah tabung berlapis-lapis otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina dn kelenjar Bartholin menghasilkan lendir.

B.     Mekanisme Pembentukan Gamet
1.    Spermatogenesis (proses pembentukan sperma)
2.   Oogenesis (proses pembentukan ovum)

C.     Siklus Menstruasi



Hormon :
-     FSH (Follicle Stimulating Hormone), dihasilkan hipofisis untuk merangsang perkembangan folikel (sel telur) membentuk folikel graaf. Folikel merangsang sekresi estrogen.
-     Estrogen, merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH.
-     LH (Luteinizing Hormone), merangsang ovulasi. (pematangan sel telur)
-     Progesteron, merangsang penebalan endometrium uterus.
D.    Fertilisasi, Kehamilan dan Persalinan
Ketika ovum terlepas dari ovarium dan masuk ke oviduk, ovum akan tetap fertil selama 24 jam. Ketika di saat ovum fertil (ovum matang terjadi pada masa subur), masa subur atau ovulasi terjadi pada hari ke-14 sebelum menstruasi yang akan datang. Ketika sperma membuahi ovum yang masak, maka terjadi fertilisasi, peleburan sperma dengan ovum menjadi zigot, hal ini disebut kehamilan (gestasi). Berikut tahapan perkembangan kehamilan :
1.     Zigot adalah peleburan sperma dengan ovum di oviduk
2.     Zigot di oviduk yang akan terus membelah seperti buah murbei yang disebut dengan morula sambil menggelinding menuju uterus
3.     Morula membentuk rongga yang disebut blastula yang tertanam/implantasi di dinding uterus, di mana blastula berdifernsiasi menjadi tropoblas (sel luar), embrioblas (sel dalam) dan blastosol (rongga berisi caira)
4.     Sel-sel pada blastula menjadi beberapa lapisan yang disebut fase gastrula, yang terdiri dari lapiran ektoderm (luar), mesoderm (tengah) dan endoderm (dalam)
5.     Dari lapisan-lapisan tersebut terbentuk organ tubuh yang terjadi setelah minggu ke-8 kehamilan, fase setelah gastrula disebut fase perkembangan janin (fetus/bayi), pada fase ini terjadi diferensiasi organ-organ sehingga organ-organ tersebut siap berfungsi. Bayi mendapatkan makanan dari ibunya melalui tali plasenta.
Kehamilan berlangsung sekitar 9 bulan 10 hari, setelah fase kehamilan terjadilah proses kelahiran (persalinan / pertus). Persalinan sangat dipengaruhi hormon relaksin, estrogen, oksitosin, prostaglandin dan CRH (corticotropin releasing hormone). Tahap persalinan dimulai dengan dilatasi serviks atau pembukaan, yaitu serviks melebar untuk jalan kepala bayi sekitar 10 cm, lalu tahap kedua adalah kelahiran bayi, yaitu mengeluarkan bayi melalui serviks dan vagina dengan cara sengaja ibu mengontraksikan otot-otot dingding abdomen perut dan uterus (mengejan), dan tahap ketiga adalah plasenta, di mana uterus berkontaksi kembali untuk memisahkan plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya melalui vagina.
Anak kembar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kembar fraternal (dizigotik), di mana zigot berasal dari dua ovum yang berbeda, dan kembar identik (monozigotik), di mana zigot berasal dari satu ovum yang dibuahi oleh sperma lebih dari satu.   
E.     ASI (Air Susu Ibu)
Asi mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan bayi dan mengandung zat kekebalan tubuh. Kolastrum adalah air susu di hari pertama melahirkan sampai hari keempat, berwarna lebih kuning dan lebih kental, berfungsi untuk membersihkan usus dan menyiapkan usus untuk mencerna asi.
F.     Keluarga Berncana (KB)
Fungsi KB adalah mengatur jarak kelahiran anak dengan anak selanjutnya.
1.     Pil KB : diminum setiap hari, sehingga hipofisis tidak mengeluarkan LH dan FSH.
2.     Suntikan depoprovera : mengandung progesteron (steroid), sehingga hipofisis tidak mengeluarkan LH dan FSH.
3.     Susuk KB : tabung progestin, terbuat dari progesteron, sehingga hipofisis tidak mengeluarkan LH dan FSH.
4.     IUD (spiral) : gulungan plastik dimasukkan ke uterus, sehingga mencegah implantasi.
5.     Spons vagina : spons yang dimasukkan ke vagina yang mengandung spermisida, sehingga membunuh sperma.
6.     Diafragma : cawan plastik yang dimasukkan ke vagina menutupi serviks sehingga menghalangi sperma masuk.
7.     Karet KB/kondom : dipakai menyelubungi alat kelamin laki-laki untuk mencegah sperma masuk ke vagina.
8.     KB kalender : menghindari hubungan seksual pada masa subur wanita untuk mencegah pembuahan ovum oleh sperma di masa ovulasi/masa subur wanita di hari ke-14 sebelum mens yang akan datang.
9.     KB permanen : tubektomi (peotongan oviduk wanita dan tiap ujung potongan diikat) dan vasektomi (pemotongan vasa deferensia dan tiap ujung potongan diikat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar