INSTRUMEN, PETUNJUK TEKNIS DAN DATA PENDUKUNG
STANDAR ISI AKREDITASI SMA/MA
1.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
|
||
5 A.
|
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan)
muatan KTSP.
|
||
5 B.
|
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)
muatan KTSP.
|
||
5 C.
|
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 (tujuh)
muatan KTSP.
|
||
5 D.
|
Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 (enam)
atau kurang muatan KTSP.
|
||
5 E.
|
Tidak melaksanakan KTSP.
|
||
1.
|
Pelaksanaan kurikulum meliputi:
a.
Pembelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia.
b.
Pembelajaran kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian.
c.
Pembelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
d.
Pembelajaran kelompok mata pelajaran estetika, serta
e.
Pembelajaran kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
Yang dimaksud 9 (sembilan) muatan KTSP adalah:
a. Mata Pelajaran.
b. Muatan lokal.
c. Kegiatan pengembangan diri.
d. Pengaturan beban belajar.
e. Ketuntasan belajar.
f. Kenaikan kelas dan kelulusan.
g. Penjurusan.
h. Pendidikan kecakapan hidup, dan
i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
|
||
1.
Pelaksanaan
kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di
sekolah/madrasah saudara).
No.
|
Komponen muatan KTSP
|
1
|
Mata Pelajaran: ………………., …………………..,
……………………….., ……………………
…………………….., ………………., ………………….., ……………………….., ……………………,
……………………, ……………………, ……………………, ……………………, ……………………*
|
2
|
Muatan lokal:
.....................................................................................
|
3
|
Kegiatan pengembangan diri: ……………….,
………………….., ………………………..
…………………….., ………………., ………………….., ……………………….., ……………………*
|
4
|
Ketuntasan belajar: ..........= .....; ..........= .....; ..........= .....; ..........=
.....; ..........= .....; ..........= .....; ..........= .....; ..........= .....; ..........=
.....; ..........= .....; ..........= .....; ..........= .....; ..........= .....; ..........=
..... **
|
5
|
Pendidikan kecakapan
hidup:...............................................................
|
6
|
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dalam
bentuk:..............................................................................................
|
7
|
|
8
|
|
9
|
Keterangan * Nama mata pelajaran boleh disingkat
**
Isi dengan singkatan mata pelajaran dan KKM
2.
|
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum bersama-sama pihak terkait berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
|
|
5 A.
|
Bersama seluruh guru mata pelajaran, konselor,
dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
|
|
5 B.
|
Bersama representasi guru mata pelajaran, konselor, dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
|
|
5 C.
|
Bersama representasi guru mata pelajaran dan
komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
|
|
5 D.
|
Bersama representasi guru mata pelajaran tanpa
melibatkan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
|
|
5 E.
|
Tidak mengembangkan kurikulum.
|
|
2.
|
Keterlibatan pengembangan kurikulum dibuktikan dengan berita acara rapat
dan tanda tangan dari berbagai pihak yang terlibat. Bagi sekolah/ madrasah
yang belum memiliki komite sekolah/madrasah, dapat digantikan oleh yayasan
atau lembaga penyelenggara pendidikan atau sejenisnya.
|
2. Ketersediaan dokumen pengembangan kurikulum (Isi jenis dokumen yang
relevan dengan pengembangan kurikulum).
No.
|
Dokumen pengembangan
kurikulum yang dimiliki
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
4
|
|
3.
|
Sekolah/Madrasah mengembangkan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP.
|
|
5 A.
|
Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang
mencakup 7 (tujuh) tahap penyusunan.
|
|
5 B.
|
Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang
mencakup 5 (lima) atau 6 (enam) tahap penyusunan.
|
|
5 C.
|
Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang
mencakup 3 (tiga) atau 4 (empat) tahap penyusunan.
|
|
5 D.
|
Mengembangkan kurikulum melalui mekanisme yang
mencakup 1 (satu) atau 2 (dua) tahap penyusunan.
|
|
5 E.
|
Tidak mengembangkan kurikulum.
|
|
3.
|
Penyusunan KTSP melalui mekanisme 7 (tujuh) kegiatan sebagai berikut:
a. Melibatkan tim penyusun (Guru,
Konselor, Kepala Sekolah/Madrasah. Komite Sekolah/Madrasah).
b. Dilakukan melalui
workshop.
c. Kegiatan reviu dan revisi.
d. Menghadirkan narasumber.
e. Tahap finalisasi.
f.
Pemantapan dan penilaian.
g. Dokumen hasil penyusunan
kurikulum.
|
3. Proses
penyusunan KTSP.
No.
|
Mekanisme yang
dilalui dalam penyusunan KTSP sekolah/madrasah
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
4
|
|
5
|
|
6
|
|
4.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan
layanan pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi
alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
|
|
5 A.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum
berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan
pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta pendayagunaan kondisi sosial
dan budaya.
|
|
5 B.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum
berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan
pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam.
|
|
5 C.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum
berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan layanan
pembelajaran.
|
|
5 D.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum
berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran.
|
|
5 E.
|
Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum Tidak menggunakan prinsip
tersebut.
|
4.
|
Jawaban dibuktikan dengan dokumen remidial untuk prinsip perbaikan
layanan pembelajaran.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen tambahan jam pembelajaran untuk prinsip
pengayaan layanan pembelajaran.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen pembelajaran di alam untuk prinsip
mendayagunakan kondisi alam.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen kegiatan sosial dan budaya untuk
prinsip mendayagunakan kondisi sosial budaya.
|
4. Dokumen
pelaksanaan kurikulum.
No.
|
Dokumen pelaksanaan kurikulum yang dimiliki
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
4
|
|
5
|
|
6
|
|
5.
|
Sekolah/Madrasah memiliki kurikulum muatan lokal yang penyusunannya
melibatkan beberapa pihak.
|
|
5 A.
|
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan
guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dinas
pendidikan, dan instansi terkait di daerah.
|
|
5 B.
|
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan
guru, komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan, dan
dinas pendidikan.
|
|
5 C.
|
Penyusunan kurikulum muatan lokal melibatkan
guru dan komite sekolah/madrasah atau penyelenggara lembaga pendidikan.
|
|
5 D.
|
Penyusunan kurikulum muatan lokal hanya
melibatkan guru.
|
|
5 E.
|
Tidak menyusun kurikulum muatan lokal.
|
5.
|
Jawaban dibuktikan dengan adanya mata pelajaran muatan lokal, dan bukti
tertulis dari pihak-pihak yang menyusunnya.
|
5.
Mata pelajaran muatan lokal yang
dilakukan sekolah/madrasah.
a)
_____________________________________________________
b)
_____________________________________________________
c)
_____________________________________________________
d) _____________________________________________________
e)
_____________________________________________________
f) dst.
No.
|
Pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
6.
|
Sekolah/Madrasah memiliki program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
|
||
5 A.
|
Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 4
(empat) jenis atau lebih program ekstrakurikuler.
|
||
5 B.
|
Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 3
(tiga) jenis program ekstrakurikuler.
|
||
5 C.
|
Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 2
(dua) jenis program ekstrakurikuler.
|
||
5 D.
|
Di samping kegiatan konseling, melaksanakan 1
(satu) jenis program ekstrakurikuler.
|
||
5 E.
|
Tidak melaksanakan kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
|
||
6.
|
Jawaban dibuktikan dengan adanya program pengembangan diri yaitu:
kegiatan konseling tentang kehidupan pribadi, sosial, karir, kesulitan
belajar, dan sebagainya; dan kegiatan ekstrakurikuler seperti kepramukaan,
kepemimpinan, Palang Merah Remaja (PMR), Karya Ilmiah Remaja (KIR), sanggar
seni, dan lain-lain.
|
||
6. Jenis-jenis program pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki
sekolah/madrasah.
a)
_____________________________________________________
b) _____________________________________________________
c)
_____________________________________________________
d)
_____________________________________________________
e) dst
7.
|
Sekolah/Madrasah memiliki beberapa mata pelajaran yang dilengkapi dokumen
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata
pelajaran.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 13 (tiga belas) mata pelajaran atau
lebih memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua
belas) mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan)
mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) mata
pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan kompetensi dasar.
|
|
5 E.
|
Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki dokumen standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
|
7.
|
Jawaban dibuktikan dengan adanya SK dan KD untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal untuk setiap program/jurusan. Jumlah mata pelajaran
dimaksud adalah per program/jurusan (IPA, IPS, Bahasa, dan/atau Keagamaan).
|
7. ---
8.
|
Sekolah/Madrasah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan
beban belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
|
|
5 A.
|
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45
menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu
efektif per tahun minimal 34 minggu.
|
|
5 B.
|
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45
menit, jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu
efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
|
|
5 C.
|
Satu jam pembelajaran tatap muka selama 45
menit, jumlah jam pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah
minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
|
|
5 D.
|
Satu jam pembelajaran tatap muka kurang dari 45
menit, jumlah jam pembelajaran per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah
minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.
|
|
5 E.
|
Tidak menerapkan ketentuan beban belajar yang ditetapkan Depdiknas.
|
8.
|
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi antara
siswa dengan pendidik.
Jawaban dibuktikan dengan adanya kesesuaian alokasi waktu satu jam
pembelajaran tatap muka selama 45 menit, jumlah jam pembelajaran per minggu
minimal 38 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.
|
8. Beban
belajar yang ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
No.
|
Pembelajaran
|
Jumlah Jam
|
1
|
Tatap muka
|
|
2
|
Jumlah
pembelajaran per minggu
|
|
3
|
Jumlah
minggu efektif per tahun
|
9.
|
Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran memberikan penugasan
terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran memberikan penugasan
terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran memberikan penugasan
terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran memberikan penugasan
terstruktur kepada siswa maksimal 60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 E.
|
Tidak ada seorang pun guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur
kepada siswa.
|
9.
|
Tugas terstruktur adalah tugas pendalaman materi pembelajaran oleh siswa
yang dirancang oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya ditentukan
oleh guru.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas, hasil pekerjaan siswa,
nilai tugas dan sejenisnya.
|
9. ---
10.
|
Guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
kompetensi tertentu.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran merancang
tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal
60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran merancang
tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal
60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran merancang
tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal
60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran merancang
tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu maksimal
60% dari alokasi waktu tiap mata pelajaran.
|
|
5 E.
|
Tidak ada seorang pun guru pelajaran merancang tugas mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu.
|
10.
|
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru di mana waktu penyelesaian
penugasannya ditentukan oleh siswa.
Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas mandiri tidak
terstruktur. Misalnya: Pemberian tugas dari guru kepada siswa untuk membaca
dan mengerjakan topik tertentu.
|
10. ---
11.
|
Pengembangan KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan
atau Kanwil Depag/Kandepag.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 13 (tiga belas) silabus mata pelajaran
atau lebih telah dikembangkan KTSP-nya.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua
belas) silabus mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) silabus
mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) silabus
mata pelajaran telah dikembangkan KTSP-nya.
|
|
5 E.
|
Tidak ada silabus mata pelajaran yang dikembangkan KTSP-nya.
|
11.
|
KTSP telah disahkan oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan untuk SMA,
dan Kanwil Depag/ Kandepag untuk MA, atau instansi yang berwenang.
Jawaban dibuktikan dengan banyaknya silabus mata pelajaran yang telah
dikembangkan KTSP-nya.
|
11. ---
12.
|
Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.
|
||
5 A.
|
Sebanyak 76% - 100% guru menyusun silabus
sendiri.
|
||
5 B.
|
Sebanyak 51% - 75% guru menyusun silabus
sendiri.
|
||
5 C.
|
Sebanyak 26% - 50% guru menyusun silabus
sendiri.
|
||
5 D.
|
Sebanyak 1% - 25% guru menyusun silabus
sendiri.
|
||
5 E.
|
Tidak ada seorang pun guru menyusun silabus sendiri.
|
||
12.
|
Jawaban dibuktikan dengan dokumen silabus setiap mata pelajaran yang
disusun sendiri oleh guru.
|
||
12. ---
13.
|
Sekolah/Madrasah memiliki silabus untuk setiap mata pelajaran sesuai
dengan panduan penyusunan KTSP.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 13 (tiga belas) mata pelajaran atau
lebih memiliki silabus.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua
belas) mata pelajaran memiliki silabus.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan)
mata pelajaran memiliki silabus.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) mata
pelajaran memiliki silabus.
|
|
5 E.
|
Tidak ada satu pun mata pelajaran memiliki silabus.
|
13.
|
Jawaban dibuktikan dengan dokumen silabus setiap mata pelajaran yang
disusun sendiri oleh guru.
|
13. Mata pelajaran yang memiliki silabus pelajaran
yang disiapkan oleh guru mata pelajaran.
No.
|
Mata pelajaran
|
Kelas
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
||
11
|
||
12
|
||
13
|
||
14.
|
Guru mengembangkan silabus sesuai dengan langkah–langkah pada panduan
penyusunan KTSP.
|
|
5 A.
|
Sebanyak 76%-100% silabus mata pelajaran
dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.
|
|
5 B.
|
Sebanyak 51%-75% silabus mata pelajaran
dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.
|
|
5 C.
|
Sebanyak 26%-50% silabus mata pelajaran
dikembangkan melalui 7 (tujuh) langkah.
|
|
5 D.
|
Sebanyak 1%-25% silabus mata pelajaran dikembangkan melalui 7 (tujuh)
langkah
|
|
5 E.
|
Tidak mengikuti langkah-langkah pengembangan silabus.
|
14.
|
Tujuh langkah pengembangan silabus:
a.
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
(pemetaan).
b.
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran.
c.
Mengembangkan kegiatan pembelajaran.
d.
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
e.
Menentukan jenis penilaian.
f.
Menentukan alokasi waktu, dan
g.
Menentukan sumber belajar.
Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus yang dimiliki sekolah.
|
14. Dokumen pengembangan silabus (Isi jenis dokumen
yang relevan dengan kegiatan pengembangan silabus).
No.
|
Jenis kegiatan
|
Jenis Dokumen
yang Ada
|
1
|
Mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar (pemetaan)
|
|
2
|
Mengidentifikasi materi
pokok/ pembelajaran
|
|
3
|
Mengembangkan kegiatan
pembelajaran
|
|
4
|
Merumuskan indikator
pencapaian kompetensi
|
|
5
|
Menentukan jenis penilaian
|
|
6
|
Menentukan alokasi waktu
|
|
7
|
Menentukan sumber belajar
|
15.
|
Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif,
pembelajaran efektif, dan hari libur pada kalender akademik yang dimiliki.
|
|
5 A.
|
Menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu
efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur.
|
|
5 B.
|
Menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu
efektif, dan pembelajaran efektif.
|
|
5 C.
|
Menjadwalkan awal tahun pelajaran dan minggu
efektif.
|
|
5 D.
|
Menjadwalkan awal tahun pelajaran.
|
|
5 E.
|
Tidak memiliki kalender akademik.
|
15.
|
Minimal ada 4 (empat) kegiatan pada kalender akademik.
|
15. Dokumen kalender akademik sekolah/madrasah
No.
|
Komponen kalender akademik
|
Ketersediaan (*)
|
|
Ada
|
tidak
|
||
1
|
Jadwal awal
tahun pelajaran
|
||
2
|
Minggu
efektif
|
||
3
|
Pembelajaran
efektif
|
||
4
|
Hari libur
|
||
Keterangan: * Isilah tanda ceklis (ü) pada kolom jawaban
“Ketersediaan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar